PEKANBARU (RP) - Meski curah hujan sempat berkurang beberapa hari terakhir, namun volume air di saluran drainase Jalan Garuda Sakti, Kecamatan Tampan masih banyak.
Hal ini terjadi karena banyaknya sampah yang menumpuk didalam gorong-gornog sempit yang berjejer di jalan provinsi tersebut.
Menurut Junaidi (32), warga Jalan Garuda Sakti, akibat gorong-gorong dibangun terlalu sempit tersebut, genangan air yang terjadi sejak beberapa bulan lalu tidak kunjung kering. ‘’Selain itu, juga karena banyaknya tumpukan sampah plastik yang menghalang aliran air,’’ ujarnya.
Dari pantauan Riau Pos, genangan air sedalam lebih dari 40 centimeter di drainase Jalan Garuda Sakti, terutama depan Bakso Mataram terlihat tenang seolah tidak mengalir.
Namun di ujung saluran drainase, sekitar 10-15 meter dari perempatan Jalan Garuda Sakti-Jalan HR Soebrantas, air terlihat tidak tergenang dan tetap mengalir pelan dengan kedalaman hanya sekitar 10 centimeter.
Sementara itu, gorong-gorong juga jauh lebihy kecil dibandingkan lebar saluran drainase. Selain itu, posisi gorong-gorong juga lebih dangkal.
Sehingga air yang menggenang di Saluran drainase Jalan Garuda sakti tidak bisa mengalir menuju drainase Jalan HR Soebrantas.
‘’Mestinya kalau ingin membuat aliran air lancar dan tidak menggenang lagi, gorong-gorong yang kecil ini diganti dengan yang lebih besar. Kemudian juga saluran drainasenya juga perlu digali ulang agar lebih dalam dan diperlebar. Sehingga ketika hujan lebat turun, kondisi badan jalan tidak akan tergenang lagi,’’ tutur Ichal (29) warga Jalan Garuda Sakti.(*4/ila)