PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sampah merupakan sisa dari suatu aktivitas yang tidak termanfaatkan dan menjadi masalah aktual dengan semakin meningkatnya pertumbuhan penduduk. Oleh karena itu, di beberapa tempat telah digagas berdirinya bank sampah. Untuk memberikan pemahaman tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada pengelola bank sampah, Tim Universitas Lancang Kuning (Unilak) dengan dukungan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mengadakan program pelatihan K3 kepada pengelola bank sampah di empat daerah yaitu, Pekanbaru, Minas, Duri dan Siak.
Adapun Tim Panitia yaitu Dr Jeni Wardi, Ir Latifa Siswati MP, Alexander Yandra SIP MSi, Prama Widayat SE MM AAAIK, dan Ambar Tri Ratnaningsih SHut MSi. Pelatihan ini menghadirkan narasumber, yaitu dosen Fakultas Teknik Unilak Dr Hamzah.ST.MT dan Dr David Setiawan, ST., MT. yang juga merupakan konsultan K3 dan tenaga ahli K3.
"Kami memilih pelatihan K3, salah satunya untuk medukung operasional bank sampah yang notabene bertujuan untuk zero accident (nihil kecelakaan kerja). Sebab dalam operasional sehari-hari mitra bank sampah berhubungan dengan mesin, listrik, dan racun. ’Kita perlu memberikan pembekalan ke mereka supaya dalam bekerja mengelolah sampah mengerti tentang keselamatan kerja," ujar Dr Jeni Wardi, Rabu,( 25/11).
Keempat pengelola bank sampah yang diberikan pelatihan adalah Bank Sampah Berkah Abadi di Rumbai, Bank Sampah Berkelana di Minas, Bank Sampah Induk Pelangi di Siak, dan Bank Sampah Pematang Pudu Bersih di Duri. Kegiatan ini patut diapresiasi karena dapat dukungan PT CPI. "Kami patut berbangga dan bersyukur PT CPI mempercayakan kepada Tim Bank Sampah Unilak. Ini berjalan sangat baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada PT CPI," ujar Jeni.
Sementara itu tenaga ahli yang juga narasumber Dr Hamzah ST MT menyebutkan memang perlu diberikan pengetahuan K3 bagi pengelola mengingat rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam memperhatikan dan mengikuti aturan yang telah digariskan dalam K3. Pelatihan K3 didasarkan pada Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
"Diharapkan para pengelola dan anggota dari bank sampah dapat meminimalisasi potensi terjadinya kecelakaan kerja. Kami mengharapkan dengan pelatihan K3 membuka pemikiran masyarakat tentang pentingnya bekerja dengan selamat dalam mengelola sampah organik maupun anorganik. Agar lingkungan dapat lebih terjaga dan bersih," ujar Dr Hamzah yang juga dosen Fakultas Teknik Unilak ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr David Setiawan. Menurutnya, materi K3 yang diberikan di antaranya berkaitan dengan pengetahuan tentang api, penggunaan racun api, pencegahan pemadam kebakaran,pengetahuan tentang Alat Pelindung Diri (APD), kelistrikan dan pengetahun tentang mesin-mesin.(das)