(RIAUPOS.CO) - Belum adanya sertifikat lahan di kawasan Sport Center Pekanbaru di Kecamatan Tenayan Raya, membuat pihak Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Pekanbaru tidak dapat menerima bantuan untuk pembangunan venue olahraga dari Kementerian Olahraga.

Terkait hal tersebut, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKAD) kota Pekanbaru menyebutkan bahwa saat ini kepengurusan sertifikat lahan tersebut masih diproses di Badan Pertanahan Nasional (BPN). 

“Sekarang prosesnya masih di BPN, kami juga tengah berupaya untuk menggesa agar sertifikat lahan kawasan sport center Pekanbaru tersebut dapat segera selesai. Karena memang jika belum jelas status lahannya,  pemerintah pusat tidak bisa memberikan bantuan,” kata Kabid Aset BPKAD Pekanbaru, Defino Efka.

Di tengah kondisi keuangan daerah yang minim seperti saat ini, Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT menyebut  beberapa pekerjaan seperti pembangunan kawasan sport center Pekanbaru berkemungkinan besar belum akan dilanjutkan. Pasalnya pihaknya akan lebih memilih untuk melanjutkan pembangunan yang lebih prioritas.

“Dengan kemampuan keuangan yang terbatas, kami akan pertajam prioritas. Jadi akan dipilah mana yang bisa ditangguhkan dan mana yang harus dilanjutkan. Mungkin salah satunya pembangunan kawasan sport center Pekanbaru,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, jika memang kelanjutan pembangunan kawasan sport center Pekanbaru bukan menjadi prioritas, pihaknya saat ini akan lebih fokus pada mengejar bantuan dana dari pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga.

“Kami berharap urusan sertifikat lahan cepat selesai, karena jika tidak bantuan dari pemerintah pusat tidak bisa turun. Hanya itu yang saat ini bisa kami harapkan ditengah kondisi keuangan daerah yang sedang sulit,” ujarnya.(gem)