PEKANBARU(RIAUPOS.CO) - Ikhsan Irvandi Gultom, bayi berusia enam bulan yang sempat dua hari dievakuasi ke Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Sansani, Sabtu (24/10). Trombositnya yang turun membuat ia harus mendapatkan perawatan lebih intensif.
Irvandi, adalah bayi warga Jalan Suka Karya, Tampan yang mengungsi begitu posko evakuasi dipindah dari aula lantai tiga Kantor Wali Kota Pekanbaru ke tiga Puskesmas. Yakni Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rumbai, dan Puskesmas Tenayan Raya. Ia diketahui menderita sakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Demikian diungkapkan Kasubag Pengolahan Informasi dan Pengaduan Masyarakat Sekretariat Kota Pekanbaru Mawardi saat dikonfirmasi. ”Sabtu pagi Irvandi kami rujuk ke Rumah Sakit Sansani Arengka karena kondisinya memburuk. Saat ini masih dirawat di sana,’’ jelasnya, Ahad (25/10).
Dipaparkannya, keputusan merujuk bayi ini ke rumah sakit karena posko evakuasi bayi bukan untuk pengobatan atau perawatan tetapi tempat pencegahan dan pemulihan.’’Saat di posko, bayi ini memang dalam kondisi batuk pilek. Dokter di posko kemudian melakukan diagnosa lanjutan, hasilnya trombositnya turun. Karena itu dirujuk,’’ urai Mawardi.
Saat awal mengungsi ke posko, Irvandi diketahui menderita batuk pneumonia. Pertolongan pertama kala itu dilakukan dengan memasang tabung oksigen dan memberikan pengobatan sesuai indikasi sakit yang diderita.’’Karena diketahui ada gejala DBD, ia harus dirawat di ruang khusus. Untuk biaya rujukannya akan sepenuhnya ditanggung Pemko Pekanbaru,’’ tutupnya.
Delapan Bayi Mengungsi ke Puskesmas
Sementara itu, sejak resmi berpindah ke tiga Puskesmas, yakni Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo, Puskesmas Rumbai, dan Puskesmas Tenayan Raya, saat ini sudah ada delapan orang bayi yang mengungsi.
‘’Lima di Puskesmas Sidomulyo Tampan, dua di Tenayan Raya, dan satu bayi di Rumbai,’’ kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Kota Pekanbaru Burhan Gurning yang juga Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Asap kota Pekanbaru.
Ia mengatakan, bayi-bayi yang diungsikan mendapatkan penanganan agar kondisi kesehatannya tidak memburuk akibat kabut asap. Jika kemudian diketahui harus mendapatkan penanganan medis lebih lanjut, maka bayi akan dirujuk ke rumah sakit.
Gurning menguraikan, di posko evakuasi bayi dan ibunya akan mendapatkan fasilitas serupa dengan posko yang pernah ada di aula lantai 3 Kantor Wali Kota Pekanbaru.
‘’Kami sediakan makanan dan nutrisi bayi serta kebutuhan konsumsi ibu bayi. Termasuk petugas jaga dan para medis disiagakan 24 jam,’’ jelasnya.(ali/sul)