KONDISI JALAN MANYAR SAKTI DIPENUHI GENANGAN AIR

Dilintasi Ribuan Warga, Harus Rela Basah

Pekanbaru | Sabtu, 26 Oktober 2013 - 08:09 WIB

Dilintasi Ribuan Warga, Harus Rela Basah

Laporan LISMAR SUMIRAT lismarsumirat@riaupos.co

Ribuan pengendara dan pejalan kaki melewati Jalan Manyar Sakti, Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Setiap harinya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun sayangnya kondisi jalan yang mereka lewati lebih layak disebut jalan menuju kebun di daerah pedalaman.

Tamrin (34), salah seorang warga Jalan Manyar Sakti RT 01/RW 03, Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Tampan, terlihat berhati-hati mengendarai sepeda motor Supra Fit warna merah miliknya ketika melewati genangan air di jalan alternatif menuju Kampus Universitas Riau, Kamis (24/10).

Di bagian belakang sepeda motornya terdapat keranjang besi tempat galon berisi air.

Kecepatan kendaraanya tidak lebih dari 20 kilometer per jam, sedangkan kedua kaki bagian depannya diangkat tinggi agar genangan air tidak menyentuh celana jeans yang dipakainya.

Usai mengantar galon berisi air tersebut kepada pelangganya, Tamrin kembali melewati jalan yang telah berlumut tersebut menuju tempat usaha depot air minum yang dikelolanya.

Saat Riau Pos asyik membidik mengambil gambar pengendara lain yang mengelak dari genangan air. Tamrin tiba-tiba menyapa Riau Pos.

‘’Jalannya memang sudah lama tergenang, setiap hari kami harus melalui jalan ini seperti berkendara melewati sungai saja,’’ keluhnya.

Usai mengambil gambar cipratan air bening sedikit keruh di atas aspal berlumut tersebut, Tamrin mengajak Riau Pos untuk bercerita sekedar keresahan warga sekitar.

‘’Rumah Ketua RT atau RW terdekat dimana ya?’’ tanya Riau Pos. ‘’Rumahnya disitu, tapi sekarang beliau sedang dikedainya di komplek kampus,’’ jawab Tamrin sambil mengajak Riau Pos menuju kedai ketua RT.

Di perjalanan, Tamrin satu kendaraan dengan Riau Pos, di sepanjang jalan yang kami lewati puluhan lubang berjejer di badan jalan. Ada yang berukuran kecil.

Namun ada juga yang berukuran lebih dari empat meter dengan kedalaman sekitar 20 centi meter menganga di badan jalan, tepatnya depan Gang Raudha.

‘’Jangan lewat di tengah jalan, ada lubang dalam di situ,’’ ujar Tamrin, sambil menunjuk arah lubang besar ditutupi genangan air di badan Jalan Bina Krida.

Pengendara lain juga terlihat lebih memilih pinggir jalan untuk dilalui dibanding melewati tengah jalan.

Lima menit berlalu kami langsung menuju kedai milik Abror, Ketua RT 01/RW 03 Kelurahan Sidomulyo Barat. Di situ terlihat dua orang wanita, keluarga dari Abror.

‘’Tunggu sebentar, bapak lagi di dalam,’’ jawab istri Abror setelah Tamrin menyampaikan maksud kedatanganya.

Setelah berjumpa dengan Abror, Riau Pos mulai menyampaikan maksud kedatangan. Menurut Abror, dulunya Jalan Manyar Sakti dibangun tanpa perencanaan saluran drainase yang matang.

‘’Dulunya kalau hujan air langsung diserap tanah. Namun perkembangan pemukiman di sini sangat pesat, namun tidak dibarengi kondisi drainase yang memadai. Sehingga setiap hujan turun jalan selalu tergenang, bahkan limbah rumah tangga saja sudah cukup membuat air tergenang,’’ paparnya.

Padahal, dijelaskan Abror, tidak kurang dari tiga ribuan warga tinggal di sepanjang Manyar Sakti dan Bina Krida serta daerah sekitarnya.

‘’Tentu sangat disayangkan ribuan orang harus melewati genangan air setiap harinya. Kedalamannya kadang melewati mesin sepeda motor dan masuk ke dalam rumah warga. Menurut kami pembangunan saluran drainase adalah solusi utama yang amat didambakan warga dan pengendara yang melewati jalan ini,’’ pungkasny.(*4)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook