KOTA (RIAUPOS.CO) – Pascatewasnya seorang warga akibat terjatuh di jembatan penyeberangan orang (JPO) Jalan Jenderal Sudirman depan Pasar Dupa beberapa waktu lalu, saat ini JPO dalam kondisi ditutup. Kayu-kayu balok dipasang menutupi jalan masuk ke atas JPO. Kayu-kayu ini dipasang di kedua sisi JPO.
“Tentu kita ingin yang terbaik. Artinya jangan sampai ada korban tewas lagi. Jika police line (garis polisi, red) itu perlu dilakukan, mengapa tidak dilakukan?” kata Heri, Selasa (25/9).
Anggota komisi IV DPRD Pekanbaru ini mengatakan, sebenarnya keberadaan JPO adalah untuk memudahkan masyarakat menyeberangi jalan yang padat arus lalu lintas kendaraan. Agar keselamatan warga terjamin. “Bukan malah sebaliknya,” sebutnya lagi.
Diakui Heri, kondisi JPO yang rusak sudah lama dibiarkan. Tidak hanya di satu JPO saja, tapi banyak JPO. ‘’Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa belum juga diperbaiki? Ada apa?” tanyanya.
Untuk itu, ia minta Pemko Pekanbaru bertindak cepat dan tidak lagi menungu-nunggu. “Hal seperti ini harus cepat direspon. Jika itu tanggung jawab Pemko Pekanbaru, maka pemko harus bertindak. Dan jika itu tanggung jawab provinsi, maka jangan tutup mata. Dan jika masih dikelola oleh pihak ketiga, maka harus ditegur supaya memperbaikinya,” tegasnya.
Ia menyarankan agar dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua JPO yang ada di Kota Bertuah. Pemko harus rutin melakukan perawatan agar JPO berfungsi maksimal.
“Tapi ini mungkin kelemahan. Kita hanya bisa membangun namun tidak mampu untuk merawatnya,” ujarnya lagi.
Jika masalah perbaikan JPO terhambat anggaran, maka Heri sarankan agar hal ini dibicarakan dengan DPRD. “Karena jika ini demi kepentingan masyarakat, tentu kami support. Tujuan jelas. Jadi jangan didiamkan,” tegasnya.(gus)