PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Riau resmi membuka pendidikan Bintara Gelombang II tahun ajaran 2023, Selasa (25/7). Pembukaan ditandai dengan upacara yang dipimpin Wakapolda Riau Brigjen Pol K Rahmadi.
Hadir dalam kesempatan itu sejumlah Pejabat Utama (PJU) Polda Riau serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Riau.
Upacara di awali dengan pembacaan amanat Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Pol Drs Purwadi Arianto oleh Wakapolda Riau Brigjen Pol K Rahmadi selaku pemimpin upacara.
Dalam amanatnya, Komjen Pol Purwadi menyampaikan program pendidikan pembentukan Bintara dan Tamtama Polri gelombang II 2023 ini diselenggarakan secara serentak di sepolwan, pusdik brimob dan pusdik polair, lemdiklat polri serta di SPN Polda.
Dengan jumlah peserta didik sebanyak 15.429 orang secara nasional. Jumlah ini terdiri dari bintara tugas umum 12.580 orang, bintara brimob 500 orang, bintara polair 100 orang, bintara polwan 649 orang, tamtama brimob 1.500 orang dan tamtama polair 100 orang.
“Selama menjalani proses pendidikan, saudara akan diberikan berbagai pengetahuan, keterampilan, serta penguasaan teknis dan taktis profesi kepolisian dasar,” sebut amanat Komjen Purwadi sebagaimana dibacakan Wakapolda.
Dilanjutkan dia, pendidikan ini juga menyiapkan para peserta didik yang nantinya akan menghadapi tugas kepolisian yang sangat penting dan mulia. Salah satunya pengamanan agenda besar nasional, Pemilu 2024 yang tahapannya sudah dimulai pada tahun ini.
“Untuk itu, diperlukan keseriusan dan kesungguhan saudara untuk menyerap seluruh materi yang akan diberikan. Selain itu, para peserta didik juga akan diberikan berbagai pelatihan jasmani agar nantinya memiliki kualitas fisik yang prima serta mental kepribadian yang baik,” tuturnya.
Wakapolda Riau Brigjen Pol Rahmadi mengatakan, untuk SPN Polda Riau total ada sebanyak 301 siswa yang mengikuti pendidikan. Seperti yang telah diamanatkan pada upacara pembukaan pendidikan, bintara polri ini dipersiapkan untuk menjadi garda terdepan Polri di tahun 2024.
“Bintara Polri ini kami disiapkan untuk harus siap mengemban tugas pelayanan, pengayoman dan strategi. Ke depan jadi petugas pengamanan dalam rangka Pemilu,” sebutnya.
Ditambahkan Wakapolda, kehadiran dan kemampuan dan perilaku anggota Polri di lapangan akan menentukan wajah Polri dan tingkat kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan tersebut diminta harus dirancang dengan mengutamakan kualitas dan memberikan porsi pembelajaran yang lebih besar kepada praktik kerja lapangan.
Hakekatnya pendidikan Polri tidak saja untuk memberikan ilmu pengetahuan untuk kecerdasan dan keterampilan, namun lebih dari itu, untuk membentuk polisi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Dengan demikian penekanan utama pada pendidikan kurikulum Pendidikan difokuskan pada aspek karakter, dengan penekanan pembentukan etika dan moral,” pungkasnya.
Acara ditutup dengan tradisi pemotongan rambut dan penyiraman bunga kepada perwakilan siswa dengan tujuan agar selamat dalam menjalankan pendidikan.(nda)
