Udara Kota Tercemar Zat Kimia Industri

Pekanbaru | Kamis, 26 Juli 2018 - 13:12 WIB

Udara Kota Tercemar Zat Kimia Industri

BAGIKAN



BACA JUGA


(RIAUPOS.CO) - Kondisi udara Kota Bertuah diper­kirakan tengah terpapar zat kimia. Pasalnya, sebagian masyarakat mencium bau menyengat yang terasa tidak seperti biasanya. Diduga bau tersebut berasal dari pabrik kertas.

Aroma tak sedap itu hampir merata tercium di wilayah Pekanbaru, Rabu (25/7) pagi menjelang siang. Terutama di Kecamatan Rumbai, Kecamatan Bukit Raya dan Kecamatan Tenayan Raya. Kondisi tersebut dikeluhkan masyarakat, karena cukup mengganggu aktivitas di luar ruangan.

Ari, warga Jalan Harapan Raya (Jalan Imam Munandar) mengaku mencium aroma bau tak sedap. Dia mengatakan, sebelumnya juga pernah merasakan bau yang sama, namun kali ini lebih menyengat bila dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.

“Hari ini (kemarin, red) lebih tercium baunya, ketimbang bau-bau sebelumnya,” sebutnya.

Mengenai dari mana asal usul aroma tersebut, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti. Tapi sebelumnya, pria berusia 27 tahun itu sempat mengira bau tak sedap yang tercium berasal dari sampah. Akan tetapi setelah melakukan pengecekan di lingkungan sekitar rumah, hal itu terbantahkan.

“Awalnya saya kira bau sampah. Tapi saya cek sekitar rumah ternyata tidak ada tumpukan sampah,” jelas Ari.

Ari memaparkan, bau tersebut kerap tercium setelah hujan turun maupun dalam kondisi cuaca lembab seperti kemarin di mana Kota Pekanbaru guyur hujan. Ia berharap, kondisi ini jangan sampai berlangsung lama. Sebab dikhawatirkan akan berdampak pada kesehatan.

“Pastinya ada efek samping terhadap kesehatan,” imbuhnya.

Hal ini ternyata tidak hanya dirasakan Ari. Warga lain juga turut mencium bau menyengat yang serupa. Seperti yang diutarakan Riko. Dia mengatakan, aroma bau yang tercium bukan seperti limbah karet maupun sampah.

“Kalau bau sampah dan karet, jelas baunya. Tapi ini lain. Baunya busuk,” kata warga Kecamatan Rumbai itu.

Dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Zulfikri membenarkan bau menyengat yang mencemari udara Kota Bertuah Pekanbaru berasal dari pencemaran zat kimia pabrik industri.

“Bau itu berasal dari zat kimia industri. Saya yang tinggal di Jalan Harapan Raya juga sering mencium bau itu. Kadang di pagi, siang bahkan tengah malam,” ungkap Zulfikri kepada Riau Pos, kemarin.

Zat kimia itu, sambung Zulfirki, yang menimbulkan bau menyengat. Ia menduga zat kimia berasal dari pabrik kertas yang berada di Perawang, Kabupaten Siak dan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan. Zat ini dipergunakan dalam pengelolaan kayu menjadi bubuk kertas. “Namanya merkaptan, zat ini untuk campuran peleburan bubuk kertas,” jelasnya.

Ketika disinggung mengenai kepastian dari pabrik mana yang menyebabkan udara Pekanbaru tercemar, dia mengaku, belum dapat memastikannya. Akan tetapi, sampainya bau itu masuk ke Kota Bertuah dan tercium oleh masyarakat karena dipengaruhi arah angin. “Ini dipengaruhi hembusan arah angin, sehingga tercium masyarakat,” papar Zulfikri.

Zat merkaptan merupakan sebuah senyawa yang mengandung gugus fungsi yang terdiri dari atom sulfur dan atom hidrogen (-SH), dengan ciri bau sangat kuat dan menyengat. Diterangkan Zulfikri, bau tersebut berbeda bila dibandingkan dengan aroma yang dihasilkan pabrik karet milik PT P&P Bangkinang maupun PT Ricry. Sebab bau yang dihasil pabrik tersebut adalah zat organik. ”Merkaptan itu senyawa an-organik.Berbeda dengan bau yang dihasilkan pabrik karet,” katanya.

Lanjut dia, bagi masyarakat yang tidak terbiasa mencium bau menyengat tersebut dapat merasakan mual, muntah dan pusing. Tapi terhadap masyarakat yang berada di sekitaran pabrik kertas tersebut sudah biasa merasakannya. “Yang baru mencium bau itu bisa mual dan pusing,” imbuh Zulfikri.

Terpisah Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih mengaku, belum mendapat informasi terkait bau menyengat dirasakan masyarakat yang dipengaruhi zat kimia merkaptan. “Saya belum dapat informasi tersebut,” sebut Zaini.

Namun dikatakan dia, bila memang bau menyengat berasal dari zat merkaptan, maka jika tercium oleh masyarakat pastinya akan memiliki dampak bagi kesehatan. Apalagi terhirup dalam jangka waktu yang cukup lama. “Pasti membahayakan, karena itu zat kimia. Dan bisa menyerang kesehatan terutama yang berhubungan langsung dengan pernafasan, seperti paru-paru. Bisa menimbulkan sesak nafas,” jelasnya.

Terhadap permasalahan ini kata dia, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan guna mengetahui tingkat kosentrasi zat kimia yang terpapar di udara. “Kami akan tindak lanjuti, sejauh mana bahayanya terhadap kesehatan,” tutup pria yang akrab disapa Bob itu.(yls)

Laporan RIRI RADAM, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook