MUI Imbau Warga Salat Istisqa

Pekanbaru | Rabu, 26 Juni 2013 - 09:05 WIB

MUI Imbau Warga Salat Istisqa
JUAL MASKER: Seorang bocah menjajakan masker di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Selasa (25/6/2013). foto: Zainuddin Boy/Riau Pos.

Laporan Joko Susilo dan Agustiar, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Wilayah Pekanbaru dan Riau secara keseluruhan saat ini mengalami musim kemarau dan juga kabut asap. Kondisi ini akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan di seluruh kabupaten dan kota, termasuk Pekanbaru.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pekanbaru mengeluarkan surat edaran yang ditujukan ke pengurus masjid, musala se-Kota Pekanbaru untuk dapat melaksanakan secara berjamaah salat minta diturunkan hujan atau Istisqa.

Hal ini disampaikan Sekretaris MUI Kota Pekanbaru Hasyim kepada wartawan, Selasa (25/6) di kantornya. Disebutkan, surat edaran itu disebar ke masyarakat dan dalam edaran itu juga ada tata cara salatnya.

‘’Kepada mubalig juga kami imbau untuk menyuarakan Salat Istisqa ini agar dapat dilakukan oleh masyarakat, berjamaah di masjid dan musala tentunya secara berjamaah,’’ kata Hasyim didampingi Kabag TU Zulkarnain.

‘’Kalau bisa berhimpun masyarakatnya, maka kita inginkan begitu, tapi jika masyarakat tidak bisa meluangkan waktu dan jumlah jamaah sedikit, maka alangkah baiknya dilakukan di masjid atau musala saja,’’ ungkapnya lagi.

Menurutnya, dengan semakin banyaknya masyarakat berdoa maka doa untuk minta hujan itu akan semakin mustajab. ‘’Insya Allah di dengar oleh Allah SWT, namun setelah turun hujan pun kembali kita berdoa agar hujan yang diturunkan tidak menjadi bencana,’’ tutupnya.

Pimpin Salat

Usaha pemerintah membuat hujan buatan dengan teknik penyiraman garam di atas awan pun telah dilakukan. Sementara Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan berkoordinasi dengan para ulama-ulama yang akan melaksanakan Salat Istisqo. Wali Kota (Wako) Pekanbaru H Firdaus MT sendiri rencananya yang akan memimpin salat.

Salat istisqo yang bakal dilaksanakan wali kota secara berjamaah dengan ribuan warga Kota Pekanbaru tersebut, merupakan salah satu usaha mengharapkan turunnya hujan di Bumi Lancang Kuning. Sehingga hujan diharapkan bisa menyirahimi panasnya lahan yang terbakar penyebab musibah asap.

‘’Insya Allah salat berjamaah itu kita laksanakan dan sekarang ini sedang berkoordinasi dengan para ulama-ulama,’’ ungkap Firdaus MT kepada Riau Pos, Selasa (25/6).

 Dijadwalkan lokasi yang dijadikan untuk salat berjamaah tersebut dipilihlah Masjid Agung An-Nur Pekanbaru. Salat ini baru akan dilaksanakan setelah mendapatkan pencerahan dari para ulama-ulama nantinya.

Sampai saat ini, asap yang menyelimuti Kota Pekanbaru maupun beberapa daerah Riau lainnya, semakin parah saja. Bahkan diberitakan beberapa media televisi dan media cetak asap sudah sampai di negara tetangga seperti negara Malaysia dan Singgapura.

Bahkan kedua negara tersebut sudah mulai terganggu oleh pekatnya asap ekspor dari Indonesia tersebut. Bahkan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara resmi dalam pidatonya meminta maaf kepada kedua negara tersebut atas musibah asap dari Riau.

Pantauan Riau Pos, terlihat lahan yang terbakar itu berada di Jalan Labersa belakang purna MTQ Pekanbaru. Lahan yang dibakar tersebut terus meluas ada di beberapa titik. Di daerah tersebut masih banyak lahan kosong yang tidak tahu pemiliknya.

Jika kita melintasi Jalan Labersa, maka harus berhati-hati karena kondisi jalannya yang setiap saat tertutup kabut asap tebal. Asap dari lahan yang terbakar di daerah tersebut sudah tiga hari ini tidak padam-padam.(rnl)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook