Dua Tahun Pendeteksi Kualitas Udara Belum Beroperasi

Pekanbaru | Sabtu, 26 Mei 2012 - 10:58 WIB

KOTA (RP)-  Sudah  dua tahun terakhir ini alat pemantau kualitas  udara milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Pekanbaru belum juga kunjung beroperasi. Alhasil, kantor laboratorium pemantau kualitas udara BLH tak bisa mengetahui pencemaran udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya.  BLH sendiri mengaku bahwa alat itu dalam proses lelang

Staf Laboratorium BLH Kota Pekanbaru, Marni mengatakan, jika tak kunjung beroperasinya alat pendeteksi kualitas udara atau yang lebih dikenal dengan ISPU tersebut, akibat dua display dan server telah rusak sejak dua tahun lalu. Sejak rusaknya alat tersebut, alat pendeteksi kualitas udara tersebut hanya menjadi pajangan.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Dua display dan servermasih rusak sehingga belum bisa mendeteksi kualitas udara (Di Pekanbaru),’ ujar Marni kepada Riau Pos Jumat (26/5).

Rusak nya alat pendeteksi hibah dari Negara Austria tersebut, akibat telah usang alias telah berumur sangat tua.  Sudah  beberapa kali tak beroperasi secara maksimal dan sering rusak. Dan saat ini sama sekali tak dapat mendeteksi kualitas udara alias telah rusak parah.

Marni sendiri tak bisa memastikan kapan perbaikan alat pendeteksi ini akan diperbaiki agar dapat berfungsi sebagai mana fungsinya dan tak menjadi pajangan semata. Menurut dia, kerusakan alat-alat tersebut baru dalam tahap proses lelang.

‘’Masih dalam tahap proses lelang, mudah-mudahan tahun ini kerusakan alat-alat tersebut bisa segera diperbaiki sehingga dapat berfungsi kembali, ‘’ ucap dia lagi. Marni juga mengaku tak ingat secara rinci terkait besaran anggaran untuk lelang pembelian alat yang rusak tersebut.

‘’Sudah dianggarkan tetapi tak ingat pasti berapa, ‘’pungkasnya. (ilo)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook