Laporan HENDRAWAN, Pekanbaru hendrawan@riaupos.co
Mengenai masih adanya pasien yang mengeluh dengan mahalnya biaya rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Biro Humas Bidang Hukum RSUD Bahtera Robert Pardita menyebutkan, kebanyakan kasus-kasus tersebut karena pasien yang datang dalam kondisi tidak siap dengan apa yang seharusnya dibawa saat datang untuk rujukan.
Menurut Robert, hal ini terutama pasien yang kurang mampu dan membutuhkan keringanan biaya berobat dari Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) atau dari Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
‘’Kebanyakan pasien tidak siap saat datang berobat, seperti tidak membawa perlengkapan yang perlu dibawa, seperti kartu Jamkesmas atau Askeskin. Malahan ada yang saat mendesak atau setelah harus dirujuk ke rumah sakit baru diurus, sementara peraturan yang ada rumah sakit hanya bisa menunggu dalam waktu 2x24 jam,’’ ujar Robert saat ditemui di ruangannya Rabu (25/4).
Lanjut Robert, dengan tidak adanya Jamkesmas tentu pasien tidak dapat mengklaim asuransi tersebut. Kasus lainnya, ketika sakit pasien juga terkadang masih ada yang tidak membawa surat keterangan sakit sebagai syarat klaim.
‘’Kalau misalnya pasien menginap sampai empat hari, karena kartu Jamkesmas baru diserahkan setelah dua hari rawat inap di rumah sakit, maka terpaksa bayar biaya rawat inap yang dua hari itu,’’ ujar Robert.
Biaya-biaya karena kasus seperti inilah yang banyak dikeluhkan masyarakat, yang seandainya lebih siap tidak akan terjadi.(nto)