Objek-objek wisata Kota Pekanbaru terus berkembang. Objek wisata ini siap menjadi tujuan wisata masyarakat Kota Pekanbaru, dan masyarakat Riau maupun dari luar Provinsi Riau. Banyak investor yang menginvestasikan modalnya membangun objek-objek wisata baru.
Tidak hanya menyuguhkan wisata hiburan, akan tetapi ada juga objek wisata yang dikemas dengan edukasi bagi anak-anak dan kaum milenial masa kini. Untuk menarik pengunjung, di momen liburan sekolah saat ini, pengelola masing-masing tempat wisata pun menghadirkan wahana-wahana tambahan, dan juga memaksimalkan wahana yang ada.
Masing-masing tempat itu punya cara dan ciri khas tersendiri untuk memikat pengunjung. Seperti yang dilakukan oleh pengelola Asia Heritage Pekanbaru. Mereka rela merogoh kocek dengan biaya yang tidak sedikit untuk membuat taman dinosaurus.
‘’Kami memberikan wahana tambahan yaitu taman dinosaurus. Ada tujuh jenis dinosaurus yang siap menyapa pengunjung yang kami buat seperti nyata. Dan ini tentu menjadi edukasi bagi pengunjung,’’ ujar pengelola Asia Heritage, Edi kepada Riau Pos, Sabtu (24/12).
Sebelumnya, wahana ini dibuat dengan konsep mengajak pengunjung untuk keliling ke-4 negara sekaligus dalam hitungan jam, yakni Korea, Jepang, Cina, dan Indonesia dalam satu titik. Ini terlihat dari miniatur yang dibuat, mulai dari pintu masuknya.
Asia Farm, berikan edukasi peternakan dan perkebunan.
Asia Farm Pekanbaru juga memberikan tema edukasi wisata alam seperti edukasi tentang cocok tanam pertanian, peternakan dan hal-hal edukasi alam lainnya. Tempat ini berada di Jalan Badak Ujung, Tenayanraya, Pekanbaru.
‘’Wisata Asia Farm ini kami buat juga sebagai tempat edukasi anak-anak tentang peternakan dan juga berkebun. Ada banyak yang kami tawarkan untuk pengunjung dengan tema edukasi,’’ ujar pemilik Asia Farm Pekanbaru, Hendri.
Agrowisata Tenayanraya, berikan edukasi pertanian dan peternakan.
Taman Agrowisata Tenayanraya Pekanbaru, letaknya tidak terlalu jauh dari pusat kota Pekanbaru. Berada di Jalan Kadiran, Sialang Rampai, Tenayanraya. Taman ini juga memiliki konsep sebagai wisata edukasi. Pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar banyak hal tentang dunia pertanian dan peternakan.
‘’Kami menyebut agrowisata tenayan ini sebagai tempat belajar bercocok tanam. Jika ada waktu luang, kami bersama anak-anak selalu pergi ke sini karena ada mentornya,’’ kata salah satu pengunjung, Safari.
Galeri Hang Nadim, paerkan wisata seni budaya berbagai genre.
Selanjutnya, yang dapat menjadi pilihan masyarakat ialah, Galeri Hang Nadim (GHN) di Bandar Serai (Purna-MTQ), tempat wisata seni budaya.
‘’Sampai hari ini GHN sudah mencatat 4 ribuan pengunjung hingga akhir tahun ini. Sebuah fenomena menarik,’’ kata Kepala Galeri Hang Nadim, Furqon LW.
Dijelaskannya, bahwa GHN ini adalah sebuah galeri seni rupa yang didirikan 2020 lalu oleh beberapa perupa Pekanbaru. ‘’Sejak pertama kali berdiri, GHN acap menggelar iven, utamanya pameran seni rupa. Tahun ini saja GHN telah dan sedang menggelar pameran seni rupa yang keenam kalinya. Melibatkan 47 seniman dari berbagai kabupaten/kota di maupun luar provinsi Riau,’’ tambah Furqon.
GHN telah memamerkan ratusan karya seni rupa dua dan tiga dimensi dari berbagai genre seperti lukisan, kaligrafi, khat Jawi (Arab Melayu), sketsa/drawing, kartun, komik, desain grafis, mural, graffiti, patung, kriya hingga instalasi.
‘’Sebuah fenomena menarik, menonton pameran seni rupa kini menjadi tren bagi generasi milenial. Pameran-pameran GHN selalu mencatat kunjungan yang signifikan. Selain mengapresiasi karya dan interaksi dengan seniman, pengunjung juga kerap selfie-selfie dan mempostingnya di akun medsos mereka.
Dikatakannya lagi, GHN juga membuat program-program yang interaktif dengan pengunjung semisal kuratorial tur untuk pengunjung pelajar, komunitas hingga kunjungan keluarga. Juga ada temu seniman, mini workshop hingga diskusi/sarasehan.
‘’Malam ini (24/12/2022) GHN membuka pameran bertajuk Re-post di ruang pamer, lantai 2 anjungan Kampar, Bandar Serai. GHN telah menjadi destinasi wisata edukasi budaya baru di Kota Pekanbaru. Dan untuk info lengkap bisa cek di website kami https://hangnadimgallery.wordpress.com/,’’ tuturnya.
Museum Sang Nila Utama, koleksi peringatan kerajaan Melayu dan peninggalan benda-benda sejarah.
Ada lagi Museum Sang Nila Utama. Museum ini sudah ramai dikunjungi oleh masyarakat Pekanbaru maupun luar Pekanbaru. Di museum ini terdapat banyak koleksi peninggalan Kerajaan Melayu, peninggalan benda-benda keramat dan peninggalan para pahlawan Riau yang ikut serta dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.
Kepada Riau Pos, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen, mengatakan, ada banyak benda sejarah yang memberikan pengetahuan dan tentunya eduaksi bagi masyarakat, terdiri dari berbagai kategori. Ada geoligika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, dan banyak lagi.
Museum Negeri Sang Nila Utama menjadi salah satu pusat kunjungan dan destinasi wisata sejarah, budaya dan pendidikan di Pekanbaru. ‘’Ada banyak daya tarik dari museum ini, apalagi ini museum bukanlah museum tematik,’’ ujarnya.
Pustaka Soeman HS, sumber utama riset dan literasi.
Tidak hanya itu, objek wisata edukasi yang sudah lebih dahulu hadir di tengah masyarakat yaitu, Pustaka Soeman HS, tempat ini masih menjadi tetap eksis di tengah canggihnya teknologi digital atau handphone pintar. Mahasiswa dan mahasiswi di Riau masih menjadikan Pustaka Soeman HS ini sebagai sentral untuk melakukan riset, dan juga literasi.
Perpustakaan Soeman HS, disebutkan, salah satu perpustakaan dan penyimpanan arsip nasional yang berstatus perpustakaan provinsi. ‘’Katanya ini pustaka yang terbesar di Indonesia. Pustaka ini juga sering mengadakan gelaran literasi bersama teman-teman mahasiswa,’’kata Firmansyah mahasiwa Unilak.
Kebun Binatang Kasang Kulim, pengenalan binatang.
Kebun Binatang Kasang Kulim yang beralamat di Kubang Jaya sejak berdiri sampai saat ini juga masih menjadi tujuan wisata edukasi masyarakat saat libur sekolah. Memiliki banyak jenis binatang yang dapat dikenalkan pada anak-anak seperti, monyet, landak, ular, burung, dan masih banyak lagi.(gus)