PEKANBARU (RP) - Diduga telah mentelantarkan anak, ayah dari korban penganiayaan atas nama Masytoh Yulia (3) hingga kini masih diburu pihak kepolisian.
Hal tersebut dikarenakan, semenjak ibu kandung Masytoh meninggal setahun lalu, sang ayah juga menghilang entah ke mana.
‘’Sang ayah diduga turut menelantarkan anak, sehingga ia harus hidup bersama bibinya. Atas dasar itulah kita saat ini masih terus memburu ayah Masytoh yang kabarnya sudah menghilang setahun lalu,’’ kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim Kompol Arief Fajar Satria kepada Riau Pos, Selasa (24/12).
Informasi yang dirangkum dari pihak kepolisian, Masytoh memiliki dua suadara kandung yang juga masih berusia anak-anak. Namun kedua saudaranya tersebut kini keberadaannya juga tidak diketahui dan dikabarkan juga telah diasuh oleh anggota keluarga lain.
‘’Masytoh diasuh bibinya ES sejak berumur dua tahun, diduga penganiayaan yang dilakukan bibi korban tersebut sudah berlangsung lama. Hal ini karena juga ditemukan beberapa bekas luka dibagian paha serta punggung korban,’’ jelas Kasat.
Selain itu, lanjut Kasat, juga ditemukan luka robek dibagian kepala belakang. Bukti-bukti semakin menguatkan pihak penyidik untuk menjerat pelaku.
Sementara pelaku masih menjalani penyidikan intensif di Mapolresta Pekanbaru, Masytoh hingga saat ini juga masih diasingkan dari publik karena untuk memulihkan fisik serta mentalnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Masytoh Yulia, balita yang baru berusia tiga tahun warga Jalan Perjuangan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai harus merasakan rasa sakit yang begitu perih. Pasalnya ia dianiaya bibinya sendiri berinisial ES (36) pada Jumat (20/12).
Dari hasil visum yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, terhadap korban penganiayaan Masytoh Yulia terbukti ada dua luka bekas hantaman di wajah korban. Masing-masing dibagian mata sebelah kanan dan pipi sebelah kiri. (*5)