PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Zaki dan Rapasyah aktif bertanya tentang apa itu ilmu jurnalistik serta proses pembuatan berita hingga menjadi koran. Mereka juga bertanya bagaimana cara membuat berita hingga memahami kode etik jurnalistik yang merupakan koridor wartawan dalam bekerja.
Zaki dan Rapasyah serta kawan-kawannya di kelas 6 SDN 024 Tanah Merah berkunjung ke redaksi Riau Pos Selasa (24/10). Mereka berjumlah sebanyak 74 siswa didampingi gurunya, Tiara Rubiandar SPd sebagai guru kelas, Rahma Triani SPd guru di perpustakaan.
Afni Mardiah SPd guru Agama, Rizsa Anjarinanda Damanik SPd guru bahasa Inggris, Mesra SPd guru kelas 6A, Pride Sitompul SPd guru kelas 6B, Yeni Yunarti SPd guru kelas 6C dan Sunardi penjaga sekolah.
“Apa bedanya wartawan dengan jurnalistik dan proses cetak koran serta apa kendala wartawan mendapatkan berita di lapangan,” ujar anak-anak didik ini bertanya.
Kunjungan mereka disambut Manajer Pemasaran Riau Pos Abdul Kadir Bey, Redpel Riau Pos Syahrul Mukhlis.
Tiara Rubiandar menyebutkan, kunjungan ini dalam rangka ingin belajar jurnalistik sekaligus mendapatkan informasi tentang proses pembuatan koran.
“Dalam rangka mencari informasi mengenai jurnalistik dan media cetak. Khususnya koran. Karena anak didik kelas VI sudah belajar, di mata pelajaran bahasa Indonesia, di materi iklan. Ingin mendapatkan langsung ilmunya di Riau Pos ini,” ujarnya.
Sebelum dibuka sesi belajar jurnalisitik dan tanya jawab, diawali anak-anak didik dengan nonton bersama tayangan slide dengan infokus tentang perjalanan Riau Pos dari waktu ke waktu, hingga menjadi perusahaan media terbesar saat ini. Riau Pos merupakan perusahaan terbesar di Sumatera dan terus berinovasi memberikan informasi kepada publik.
Riau Pos berusia 32 tahun yang terbit secara konsisten dan Riau Pos membuktikan telah sukses menggabungkan dengan platform dunia digital. Riau Pos tumbuh semakin besar yang mempunyai moto “Bangun Negeri Bijakkan Bangsa” dan tagline “Riau Pos Bisa”.
Abdul Kadir Bey menyampaikan, berita tidak boleh dikarang-karang. Harus sesuai dengan fakta dan data atau informasi yang akurat. Wartawan dalam bekerja ada koridornya yaitu kode etik jurnalistik yang mengatur kerja wartawan.
“Salah satu isi kode etik jurnalistik yaitu wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan tidak beritikad buruk,” ujarnya.
Ia juga merasa bangga Riau Pos menjadi rujukan sekolah yang ada di Riau untuk belajar dan bersilahturhami. “Sangat berterima kasih dan berbangga hati, telah menerima kunjungan ini. Ini merupakan silaturahmi dan wujud Riau Pos mendukung membangun Riau supaya lebih maju lagi,” tambahnya.
Syahrul Mukklis pada kesempatan ini juga menjelaskan bidang bisnis Riau Pos dan materi pelajaran jurnalistik.
“Riau Pos mengembangkan usaha sampai di mana saja meliputi beberapa media surat kabar yang ada di Sumatera ini dan usaha lainnya,” ujarnya.(ilo/c)