PEKANBARU (RP) - Merasa dikhianati, ratusan warga Jalan Manunggal RT 04 RW 08 Kelurahan Tuah Karya Kecamatan Tampan ribut.
Mereka bahkan mengancam seorang developer berinisial ES yang membangun rumah dilingkungan mereka, Selasa (23/10) sore.
Informasi yang dihimpun, emosi warga tersebut diduga dipicu oleh tindakan tidak konsisten yang dilakukan ES. Sebelumnya masyarakat memiliki sekitar tiga hektare lahan. Surat tanah milik warga tersebut dipegang oleh ES karena akan membangun perumahan.
Namun, tanah tersebut saat ini mulai ditimbun oleh pihak developer untuk membangun ruko. Warga yang merasa keberatan memilih meminta surat mereka dikembalikan.
Bahkan warga Jalan Manunggal yang surat tanahnya belum dikembalikan mendatangi Perumahan Indah Ari Sanda yang masih terletak di sekitar Jalan Manunggal.
Warga bertindak ingin menghancurkan rumah warga lainnya yang dibangun oleh Developer tersebut.
Kapolsek Tampan, Kompol Idris SAg membenarkan adanya keributan di Jalan Manunggal dan anggotanya sudah diturunkan mengamankan lokasi agar masyarakat tidak bertindak anarkis.
‘’Beberapa warga yang sudah menyerahkan surat mereka kepada seorang developer ingin surat tanahnya dikembalikan, namun karena tidak bertemu dengan developer, warga jadi anarkis.
Diketahui salah seorang warga yang rumahnya dirusak oleh warga lainnya bernama Afdal. Afdal merasa dirugikan karena rumahnya dirusak warga lainnya mendatangi Mapolsek Tampan untuk melaporkan tindak anarkis warga lainnya tersebut.
Tapi sekelompok warga yang tidak ingin Afdal melapor juga mendatangi Mapolsek Tampan untuk mencegah korban melapor ke polisi.
‘’Kami dari Polsek akan memanggil perwakilan masyarakat dan developer nantinya untuk sesegera mungkin menyelesaikan permasalahan ini agar tidak berujung anarkis,’’ kata Idris.(rul)