Rindu Melihat Langit Biru Salat Istisqa PKS

Pekanbaru | Rabu, 25 September 2019 - 10:44 WIB

Rindu Melihat Langit Biru Salat Istisqa PKS
Kader PKS dan masyarakat melaksanakan Salat Istisqa di Markaz PKS, Ahad (22/9/2019). (HUMAS DPW PKS RIAU FOR RIAU POS)

PEKANBARU( RIAU POS. CO) -- MUSIBAH kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menyebabkan Provinsi Riau dan provinsi tetangga terkena bencana kabut asap. Kualitas udara yang sempat berada di level berbahaya mengganggu kesehatan masyarakat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menindak lanjuti instruksi dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Riau melaksanakan shalat Istisqa di halaman Gedung Markaz Dakwah pada Ahad (22/9) pagi.

Kegitan salat minta hujan ini dihadiri Pengurus DPW PKS Riau dan DPD PKS Pekanbaru, serta Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani bersama kader PKS lainnya dan juga masyarakat yang sudah rindu melihat birunya langit.

Kegiatan salat istisqa ini berlangsung khusyuk dalam shalatnya, dan penuh haru dalam dakwah bacaan surat Al-A’la dan surat Al-Ghasiah pada rakaat pertama dan kedua. Membuat para jamaah sampai ada yang menangis dan tersedu-sedu atas lantunan bacaan oleh imam shalat Ustaz  Syaifullah, SPdI.

“Tentu kita berharap agar hujan segera di turunkan Allah SWT, karena dengan kondisi saat ini hanya kuasa Allah SWT yang kita harapkan lagi,” kata Hamdani dalam rilis yang diterima Riau Pos, Senin (23/9).

Disebutkan Hamdani juga, sebelum sholat Istisqa jamaah diminta untuk memperbanyak istigfar, sedekah, menolong kesusahan orang, puasa sunnah. “Dan itu sudah dilakukan oleh kader-kader PKS dengan membuka Posko Pengungsian dan Posko Pengobatan yang melayani masyarakat terdampak asap Karhutla di Riau,” paparnya lagi.

Ustadz Syaifullah juga yang bertindak sebagai Khatib mengajak jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan agar terhindar dari perbuatan dosa yang akan menyebabkan murkanya Allah.

Disampaikan ustadz, bahwa nikmat yang datang dari Allah adalah nikmat yang besar. “Dan bencana datang akibat ulah manusia, kita harus kembali kepada Allah dan malakukan ikhtiar maksimal dalam menangani bencana selebihnya bertawakal kepada Allah”, kata Ustadz Syaifullah.(ksm)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook