KOTA (RP) - SMAN 8 Pekanbaru mulai latihan penuh semenjak hampir sepekan terakhir ini. Selasa (24/9) pagi jelang siang kemarin, sebanyak 300-an siswa SMAN 8 yang didaftar ambil bagian pada tari Melayu massal pemecahan Rekor Muri kembali latihan.

Enam pelatih dari Sekolah Tinggi Seni Riau (STSR) ikut mendampingi para siswa latihan yang memakan waktu sekitar dua jam pelajaran itu. Tiga guru seni turut mengawasi pelatihan, Glorita, Gusri Handayani dan Ilham.

Enam pelatih yang hadir hari itu adalah Dara, Dafi, Rita, Kinok, Junaidi dan Reni yang merupakan mahasiswa STSR. Dengan kehadiran ini, para guru seni dan olahraga SMAN 8 yang bertanggung jawab langsung melatih siswa di antaranya Glorita, Gusri Handayani dan Ilham, sedikit bisa lebih santai.

‘’Kami bisa terbantu dengan kehadiran mahasiswa STSR ini, karena kami sedikit kewalahan melatih anak-anak. Apalagi ini ada lima tari yang harus dikuasasi sebelum tampil besok,’’ ungkap Glorita, guru kesenian SMAN 8 Pekanbaru.

Pada latihan kemarin, para siswa dilatih fokus terlebih dahulu pada tari Kuala Deli dan Serampang 12 yang menjadi tari pembuka dan penutup. Kendati pukul 09.00 WIB sudah terik sekali di kawasan Gobah kemarin, para siswa tetap semangat. Setiap satu sesi selesai para siswa bertepuk tangan dan bersorak karena mulai mahir gerakan-gerakan yang diberikan oleh para pelatih tari STSR.

Ramainya peserta membuat latihan ini digelar terbagi di beberapa titik. Di antaranya di halaman basket sekolah, area depan sekolah dekat parkir kendaraan dan dekat lapangan bola yang berada di belakang sekolah. Para siswa ini bersama setidaknya 15.000 siswa lainnya akan ambil bagian dari tari Melayu massal yang digelar pada 13 Oktober 2013 mendatang di Jalan Gajah Mada dan Jalan Dipenogoro, untuk memeah Rekor Muri.(end)