Wako Dicegat PKL

Pekanbaru | Selasa, 25 September 2012 - 07:36 WIB

Wako Dicegat PKL
Ketua Umum Himpunan Usaha Kecil Masyarakat Mandiri Pekanbaru, Al Jambak (kiri) mencegat Walikota Pekanbaru Firdaus MT. (Foto: Didik Herwanto/Riau Pos)

Laporan Agustiar dan Adrian Eko, Kota

Usai sidang paripurna DPRD Pekanbaru membahas RAPBD-P 2012, Senin (24/9), Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT dicegat Ketua Umum Himpunan Usaha Kecil Masyarakat Mandiri Pekanbaru, Al Jambak bersama satu orang yang ikut serta bersamanya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Al Jambak mencegat Wali Kota Pekanbaru untuk menyampaikan aspirasi dari pedagang kaki lima (PKL) yang tidak mau digusur dan meminta supaya tetap diizinkan berjualan di Jalan HR Soebrantas.

‘’Dulu kami berjualan di situ tidak ada masalah, karena mendapat izin dari tuan-tuan yang memiliki toko-toko di Soebrantas itu, asal tidak di trotoar, dan tidak di badan jalan. Sekarang semuanya digusur, ini yang saya tanyakan ke wali kota. Kata pak  wali dia sudah melakukan sosialisasi, tapi saya tidak tahu,’’ ungkap Al.

Wali Kota Pekanbaru H Firdaus MT menanggapi dengan dingin aspirasi yang disampaikan perwakilan pedagang tersebut.

Sekitar sepuluh menit, Wako berdialog dan kemudian berlalu menuju mobil dinasnya meninggalkan perwakilan pedagang tersebut.

Wako

bersikukuh untuk menggusur seluruh PKL di Jalan Soebrantas.

‘’Saya cinta dan sayang kepada pedagang ini, makanya dipindahkan ke tempat yang kami anggap layak untuk mereka berjualan dengan aman dan selamat,’’ ujar Firdaus kepada Riau Pos yang juga disampaikannya kepada perwakilan pedagang tersebut.

Wako juga mengaku heran terhadap pedagang-pedagang yang masih enggan pindah ke tempat yang sudah ditetapkan. Padahal sebagian besar dari pedagang sudah pindah.

‘’Ini yang menjadi persoalan, dan saya minta kepada Satpol PP untuk dapat melakukan penertiban sampai pedagang ini pindah,’’ pintanya.

Sementara itu Anggota DPRD Kota Pekanbaru, Adri Yanto menegaskan jika sudah ada instruksi dari wali kota soal penertiban lokasi itu, maka Satpol PP harus melakukannya. Artinya ini kan untuk ketertiban dan keamanan pedagang dan pembeli.

“Jika ada pedagang yang masih enggan pindah, padahal sudah disiapkan tempat, tertibkan saja. Jika perlu tidak hanya di Soebrantas, pedagang di belakang kantor Gubernur pun sudah mulai marak, ini harus ditertibkan juga,” tegasnya.

Tantang Wako

Pedagang lainnya bernama Ronald yang ditemui Riau Pos sedang berdagang di pasar jongkok Jalan HR Soebrantas, Ahad (23/9) malah berani menantang Wako untuk datang langsung ke lokasi pasar jongkok dan menemui pedagang.

‘’Kami tidak akan pindah, karena kami sudah lama di sini. Meski tempat baru gratis, kami tetap bertahan karena sudah ada pelanggan, apalagi bayar. Apapun yang terjadi, walaupun Satpol PP turun, kami akan lawan. Dari dulu tidak ada masalah kami berdagang di sini, kenapa sekarang dipermasalahkan. Ini tempat kami mencari makan,’’ tegas Ronald, salah seorang pedagang yang masih tetap bertahan di lokasi lama kepada Riau Pos, Ahad (23/9) malam.

Menurut Ronald, beberapa rekannya berpendapat sama. Bahkan dia menyatakan jika ada tempat yang baru itu bagus untuk pedagang yang lain, tapi itu hanya menjadi salah satu alternatif saja.

Selain karena di lokasi baru ada pembayaran, di lokasi yang baru juga akan bersaing dengan MTC yang memberikan kenyamanan yang lebih.

Keras hati para pedagang tersebut juga ditunjukkannya dengan tetap berdagang meski beberapa personel Satpol PP berada disekitar mereka, Ahad (23/9) malam.

Bahkan mereka menantang Wali Kota Pekanbaru yang datang sendiri ke lokasi tersebut dan melihat kondisi pasar jongkok.

Terkait hal ini, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kembali menegaskan kalau lokasi lama tersebut haram untuk pedagang karena memang bukan untuk lokasi berdagang.

Sebagai penggantinya, Pemko sudah memberikan kesempatan lokasi baru yang lebih tertib dan aman.

Untuk itu dia meminta mereka tetap mentaati aturan tanpa menjawab apakah dia akan datang ke pasar tersebut seperti permintaan pedagang atau tidak.

Tidak hanya itu, Wako juga menyatakan tidak ada yang bisa menjamin mereka bebas berdagang di lokasi tersebut sekalipun orang tersebut adalah Wali Kota Pekanbaru.

Untuk itu dia meminta kepada pedagang untuk legowo dan pindah, atau akan ada tindakan tegas tanpa kompromi lagi.

‘’Tidak perlu diulang-ulang lah, jelas-jelas di lokasi tersebut bukan tempat berdagang kenapa mereka berdagang. Jika memang tidak bisa ditertibkan dengan cara persuasif tentu ada tindakan lain. Tapi saya harapkan saudara-saudara saya ini mentaati aturannya di Kota Pekanbaru. Lagi pula kita sudah siapkan tempat tapi mereka yang menolak. Parahnya lagi mereka juga bukan pedagang yang lama melainkan pedagang yang baru, itu sama saja dengan tidak memahami aturan,’’ tegasnya.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook