PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Berdasarkan data dan informasi dari rapor pendidikan versi 2.0, indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan, Kota Pekanbaru terbaik di Provinsi Riau. Hal ini diketahui pada sosialisasi rapor pendidikan 2.0 dan perencanaan berbasis data yang difasilitasi Tanoto Foundation kepada pemangku kepentingan Kota Pekanbaru, Kamis (24/8), di ruang rapat Sekko kompleks Kantor Wali Kota Pekanbaru di Tenayan Raya.
Kepala Badan Penjamin Mutu Pendidikan BPMP Provinsi Riau, Wisma Endrimon yang menjadi narasumber sosialisasi, mengatakan Kota Pekanbaru menjadi kota terbaik di Riau dalam capaian penerapan SPM Pendidikan berdasarkan rapor pendidikan.
”Indeks SPM Pendidikan Pekanbaru terbaik di Riau. SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar pendidikan, data-data ini tersedia di rapor pendidikan,” ungkapnya.
Wisma Endrimon menambahkan, rapor pendidikan daerah versi 2.0 merupakan pengembangan dari platform rapor pendidikan daerah yang diluncurkan pada tahun lalu. Rapor pendidikan daerah versi 2.0 ini, secara jelas menunjukkan indikator utama yang digunakan untuk mengukur indeks SPM atau skor capaian pendidikan.
SPM pendidikan ini dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah daerah untuk mengukur kualitas pendidikan di daerahnya. Fitur-fitur di versi ini telah dikembangkan untuk mempermudah pemerintah dalam melakukan perencanaan.
Rapor pendidikan daerah versi 2.0, dilengkapi dengan Indeks SPM (skor capaian) dan pengembangan fitur lainnya, sehingga perencanaan berbasis data dapat dilakukan dan disesuaikan dengan pemenuhan SPM Pendidikan serta penganggaran di setiap daerah. Di samping itu, pada versi 2.0 dilengkapi dengan pembaruan fitur yang menyajikan data secara lebih terpusat.
Sosialisasi ini bertujuan agar tercapainya target perencanaan berbasis data, peningkatan hasil belajar siswa dan rapor pendidikan menjadi gambaran pencapaian mutu pendidikan.
Sosialisasi juga agar bagaimana pemerintah daerah bisa mengakses rapor pendidikan di daerahnya. Rapor pendidikan ini bukan seperti yang di sekolah tapi pemetaan sejauh mana mutu pendidikan bisa dicapai.
”Harapan kita rapor pendidikan ini digunakan untuk menyusun anggaran di tahun depan, disamping itu digunakan oleh sekolah untuk menyusun rencana kerja anggaran sekolah.
Rapor pendidikan berfungsi sebagai instrumen pengukuran untuk evaluasi sistem pendidikan secara keseluruhan baik evaluasi internal maupun eksternal yang berorientasi pada mutu dan pemerataan hasil belajar,” tambahnya.
Sekko Pekanbaru Indra Pomi Nasution ST MSi mengatakan saat membuka sosialisasi, indeks SPM Pendidikan Kota Pekanbaru terbaik ini ahrus bisa dipertahankan dan ditingkatkan. Namun kita harus memperbaiki ada beberapa indikator yang masih rendah.
“Pendidikan Pekanbaru butuh bimbingan dan dukungan dari BPMP dan Tanoto Foundation supaya Pekanbaru lebih baik, karena Pekanbaru dari segi pertumbuhan dan perkembangan kota jauh lebih dari daerah kota/kabupaten lainnya di Riau, Pekanbaru juga merupakan representasi dari Riau, sehingga Pekanbaru harus lebih baik lagi,” ujarnya.
Provincial Coordinator Riau Tanoto Foundation, Dendi Satria Buana mengatakan Tanoto Foundation sebagai mitra pembangunan memfasilitasi sosialisasi rapor pendidikan, mendukung dan menyukseskan kebijakan Merdeka Belajar. Dalam hal ini, khususnya implementasi kurikulum merdeka (IKM), platform merdeka mengajar, perencanaan basis data rapor pendidikan dan literasi dan buku bacaan bermutu.
“Hari ini kita berdiskusi terkait rapor pendidikan untuk daerah, untuk daerah kita menyampaikannya kepada kepala daerah. Untuk menyampaikan rapor pendidikan itu kita bersama BPMP yang akan melaporkan secara teknis mengenai hasil rapor pendidikan,” jelas Dendi.
Dendi menambahkan rapor pendidikan ini bisa menjadi dasar perencanaan bagi pemerintah daerah, juga sebagai perencanaan terintegrasi bagi ekosistem pendidikan bisa membantu OPD pendidikan menjadi satu arah perencanaan.
“Pada tahun 2023 Kemendikbudristek telah meluncurkan rapor pendidikan 2.0 untuk pemerintah daerah ini merupakan rapor pendidikan versi terbaru yang sudah selaras standar pelayanan minimal, sehingga nomenklatur muncul dibagian rekomendasi dan benahi semakin memudahkan di pemerintahan daerah untuk memasukan ke SIPD,” jelasnya.
Dendi menambahkan, harapannya dengan sosialisasi ada rekomendasi prioritas yang tentu perlu ditindaklanjuti baik oleh BPMP Riau, Disdik Pekanbaru dan didukung oleh legislatif dan Pemko bisa mengidentifikasi tantangan pendidikan di daerah dan satuan Pendidikan serta menjadi bahan untuk refleksi sehingga bisa menyusun rencana perbaikan pendidikan secara lebih tepat dan berbasis data.
Turut hadir dalam solialisasi ini Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, dari Kemenag Pekanbaru, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.(ilo)