VAKSINASI massal langsung digeber Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru usai mendapatkan tambahan 50 ribu dosis vaksin sesuai perintah Presiden Indonesia Ir H Joko Widodo. Di sini, warga lanjut usia (lansia) jadi prioritas. Dalam pada itu pula, untuk memaksimalkan edukasi terhadap masyarakat mencegah penularan Covid-19, Babinsa dan Bhabinkamtibmas kini dibekali buku saku.
Laporan: M ALI NURMAN, Pekanbaru
Pemko Pekanbaru mengutamakan warga lanjut usia disuntik vaksin guna menekan angka kematian akibat pandemi corona. Oleh karena itu, para camat dan lurah diminta menyiapkan data para lansia di tiap kelurahan.
"Kepada para camat, lurah, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas, kita mesti cepat melaksanakan dua tugas. Kita putus rantai penyebaran Covid-19 secara cepat. Kita juga harus menggerakkan masyarakat untuk menggerakkan perekonomian," kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT saat meninjau proses vaksinasi massal di Gedung Pertemuan Sopo Godang Gereja HKBP, Selasa (25/5/2021).
Dia melanjutkan, perekonomian akan tumbuh bila kabupaten dan kota dalam kondisi baik. Karena, fondasi utama perekonomian ada di kabupaten dan kota. Jika pasien Covid-19 tinggi, maka perekonomian akan turun. Kalau pasien Covid-19 rendah, perekonomian bergerak naik. Basis penekanan penyebaran Covid-19 adalah di lingkungan Rukun Warga (RW) dan kelurahan.
"Saya sudah mengirimkan buku saku bagi Babinsa dan Bhabinkamtibmas terkait menekan penyebaran Covid-19. Saya juga akan meminta data satu kelurahan itu ada berapa RW," imbuhnya.
Dengan per RW dan kelurahan, maka jumlah lansia dapat diketahui. Karena, korban meninggal akibat Covid-19 banyak dari golongan para lansia.
"Tapi, lansia yang divaksin malah masih rendah," ucapnya.
SK Percepatan Vaksinasi Terbiit
Surat Keputusan (SK) tentang pembentukan tim percepatan vaksinasi massal Covid-19 Kota Pekanbaru nomor nomor 480/2021 ditandatangani Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Tim ini diketuai Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Jamil MAg MSi dan akan mengatur penyelenggaraan vaksinasi di delapan tempat.
SK pembentukan tim ini seiring Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mendapat 50.000 dosis tambahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Vaksin jenis Sinovac ini akan diberikan kepada masyarakat Kota Pekanbaru secara bertahap.
"Alhamdulillah vaksin sudah kami terima melalui Gubernur Riau. Ini kami gunakan secara bertahap sesuai dengan sasaran vaksinasi," kata Firdaus, Senin (24/5/2021)
Ia mengungkapkan, sasaran vaksinasi massal diutamakan bagi warga lanjut usia (lansia). Karena lansia dinilai rentan terhadap penyebaran virus dan mereka memiliki daya tahan tubuh lemah.
Vaksinasi ini juga diprioritaskan untuk para pelayan publik, dan rohaniawan. Kemudian tenaga pendidik, dan pelaku usaha. Pihaknya mengejar target untuk vaksinasi 700 ribu orang atau 70 persen dari total penduduk Pekanbaru.
Vaksinasi massal 50.000 dosis ini sudah dimulai sejak Sabtu (22/5) kemarin di Hotel Furaya dan Hotel Novotel. Target vaksinasi massal dua hotel ini 5.500 orang. Ternyata, warga yang divaksin mencapai 6.000 orang.
"Berarti kami masih punya tanggung jawab sekitar 44.000 orang lagi," jelasnya.
Lokasi vaksinasi massal selanjutnya, Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Puskesmas Rawat Inap Rejosari, Gedung Serba Guna Perumnas Rumbai di Jalan Sekolah, Gedung Guru Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad (persimpangan Jalan Rambutan).
Ia menyebut Gedung Guru Kota Pekanbaru dipilih karena tempatnya yang luas. Di kawasan itu ada kantor FKUB, Kemenag Kota Pekanbaru, Kantor MDI.
"Kemudian, ada juga di Kampus UIN Suska. Kami sudah menyurati pihak UIN Suska. Kampus ini dipilih karena ada permintaan dari Rektor UIN Suska ke gubernur beberapa waktu lalu," paparnya.
Pemko Pekanbaru juga melayani permintaan dari tokoh agama untuk vaksinasi massal di Gedung Pertemuan Sopo Godang HKBP di Jalan Hangtuah. Ada 3.000 rohaniawan Gereja HKBP yang ingin divaksin.
"Saya juga menyampaikan kepada gubernur agar para ulama juga divaksin di Masjid Agung An Nur. Karena kalau digelar di Masjid Ar Rahman, tidak cukup luas. Mudah-mudahan dapat disetujui oleh pengurus Masjid An Nur," urai dia.
Belum Membaik, Setengah Kelurahan di Pekanbaru Masih Zona Merah
Sementara itu, penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pekanbaru masih tinggi. Dari 83 kelurahan yang ada, 43 diantaranya adalah zona merah penyebaran Covid-19. Kondisi ini terjadi sudah sejak dua bulan terakhir.
Dari pemetaan Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru yang dirilis Ahad (23/5) hingga 29 Mei nanti, angka yang ada belum membaik, malah cenderung mengkhawatirkan.
Diketahui dari pemetaan tersebut, 43 kelurahan masuk dalam kategori zona merah dengan resiko tinggi penyebaran Covid-19, yakni terdapat diatas 10 kasus positif aktif per Kelurahannya. Kemudian 12 Kelurahan zona oranye, dan 23 Kelurahan zona kuning. Di Pekanbaru saat ini hanya lima Kelurahan masuk dalam zona hijau yang tidak terdampak Covid-19.
Jika diperbandingkan, berdasarkan pemetaan zona resiko kelurahan per 16 Mei hingga 22 Mei lalu, ada 40 dan 83 kelurahan di Pekanbaru masih berada dalam zona merah. Dan hanya 11 kelurahan yang berada di zona hijau atau tidak terdampak. Kondisi ini menunjukkan dibandingkan pekan sebelumnya, kondisi penyebaran Covid-19 di Pekanbaru belum membaik.
Jika ditarik ke belakang, berdasarkan pemetaan resiko kelurahan ini, sudah dua bulan terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Pekanbaru dan belum membaik. Di akhir Maret zona merah hanya ada di 13 Kelurahan, maka di pekan kedua April sudah 32 kelurahan, meningkat lebih dua kali lipat. Zona merah ini di pekan ketiga April sempat turun menjadi 28 kelurahan. Memasuki pekan terakhir April lonjakan terjadi ke angka 39 kelurahan. Dan di awal Mei berada di angka 44 kelurahan.
Dalam pada itu, per Ahad (23/5) kemarin pula, terdata bahwa total kasus konfirmasi positif Covid-19 di Pekanbaru saat ini sudah mencapai 24.812 kasus dengan 473 diantaranya meninggal dunia. Saat ini pula, ada 2.454 kasus aktif yang masih ditangani.
Sekretaris Diskes Kota Pekanbaru dr Zaini Rizaldy dikonfirmasi Riau Pos, Senin (24/5) tak menampik memang kasus Covid-19 di Pekanbaru masih tinggi.
"Belum terjadi penurunan. Memang kasus kita ini masih tinggi," jelasnya.
Saat ini sambung dia, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru terus berupaya dengan berbagai langkah untuk menekan penularan Covid-19.
"Sepekan ini Satgas Covid-19 aktif razia. Ini belum nampak sekarang hasilnya. Dua Minggu kemudian baru bisa nampak kasus menurun," imbuhnya.
Editor: E Sulaiman