Baru Dua Daerah Ambil Jatah Minyak Goreng Curah

Pekanbaru | Jumat, 25 Maret 2022 - 10:23 WIB

Baru Dua Daerah Ambil Jatah Minyak Goreng Curah
Aliansi Mahasiswa Riau menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru terkait harga minyak goreng yang terus melonjak, Kamis (24/3/2022). (MHD AKHWAN/RIAUPOS.CO)

BAGIKAN



BACA JUGA


PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah memberikan kuota minyak goreng curah sebanyak 2 ribu ton per pekan bagi Provinsi Riau. Namun hingga saat ini, baru dua daerah yang mengambil jatah minyak goreng curah. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau Taufiq OH melalui Kabid Perdagangan Lisda Erni mengatakan, dua daerah tersebut adalah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Sementara daerah lainnya masih melakukan proses pemesanan.

"Sampai saat ini baru dua daerah yang mengambil minyak goreng curah pada distributor di Dumai. Yakni Pekanbaru dan Inhil," katanya.


Untuk Pekanbaru, baru satu kali melakukan pengambilan sebanyak 18 ton atau satu tangki. Sementara Inhil sudah dua kali melakukan pengambilan, masing-masing 18 ton. Sebenarnya ada daerah lain yang sudah melakukan pemesanan, namun kurang dari 18 ton atau tidak satu mobil tangki penuh, sehingga belum disetujui distributor. Daerah tersebut adalah Kuantan Singingi (Kuansing) dan Indragiri Hulu (Inhu).

"Mungkin dikarenakan penghitungan biaya pengiriman. Sehingga pihak distributor belum mengakomodir pesanan dua kabupaten tersebut," katanya.

Karena itu, ujar Lisda, pihaknya mengimbau kepada pemerintah kabupaten/kota untuk dapat segera melakukan pemesanan. Karena minyak goreng curah tersebut sudah disiapkan kuotanya oleh pemerintah pusat.

"Kuotanya setiap pekan disediakan 2 ribu ton, dan kalau kurang bisa diajukan penambahan," ujarnya.

Minta Pengawasan Terus Dilakukan

Bupati Rokan Hilir (Rohil) Afrizal Sintong meminta dinas terkait untuk meningkatkan pengawasan terhadap pasokan minyak goreng. Dengan pengawasan yang baik, persoalan kelangkaan dapat dicegah.

"Untuk itu saya minta disperindag meningkatkan pengawasan. Jangan sampai terjadi kelangkaan minyak goreng," kata Afrizal di sela-sela menghadiri pembukaan Musrenbang RKPD 2022 di Gedung Pertemuan H Misran Rais, Bagansiapiapi, baru-baru ini.

Tidak hanya minyak goreng, komoditi lainnya yang merupakan keperluan bagi masyarakat apalagi dalam waktu dekat segera memasuki bulan puasa. Kabid Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri Disperindagsar Rohil Delta Norantika menyebutkan, sejauh ini untuk ketersediaan minyak goring di Rohil relatif aman, terutama untuk jenis curah.

Memang, terangnya, untuk aktivitas distribusi terkesan mengalami penurunan. Namun hal itu diperkirakan karena berkurangnya durasi pengiriman oleh pihak transportasi yang merupakan imbas dari pembatasan solar bagi kendaraan.

"Dengan pembatasan pembelian solar itu, akibatnya pengangkutan yang misalnya tiga kali dalam sepekan, hanya bisa sekali.Tapi untuk pasokan minyak goreng sendiri tetap tersedia. Ini berdasarkan pantauan yang kami lakukan di lapangan," kata Delta.

Ia menguraikan untuk di wilayah Kecamatan Bangko, distributor minyak goreng terdapat salah satu distributor yang setiap pekan menerima pasokan sekitar 7,5 ton. Sedangkan untuk distributor umum yang menyalurkan ke tingkat kecamatan, terdapat di wilayah Bagan Batu, dengan kuota sekitar 30 ton per-pekan.

"Untuk harga pun relatif aman, yakni Rp14ribu per kg. Namun kadang ada yang lebih karena dipengaruhi oleh transportasi atau jasa angkutan," katanya.

Upaya mencegah terjadinya kelangkaan, selain memastikan distribusi pasokan yang tetap berjalan lancar, pihaknya juga menerapkan adanya pembatasan maksimal pembelian minyak goreng curah.

"Ya, ada pembatasan. Untuk masyarakat maksimal dua kilogram, namun ada pengecualian untuk pelaku usaha, UMKM diperbolehkan lebih. Maksimal 10 kilogram dan itu pun dengan dilengkapi adanya surat keterangan mereka pelaku usaha dari koperasi," kata Delta lagi.

Ia menambahkan sejauh ini di Rohil masih stabil terkait harga maupun pasokan migor curah. Sementara untuk yang kemasan karena HET-nya sudah dicabut, maka tidak menjadi pengawasan pihaknya. Delta menilai kondisi geografis Rohil di sisi lain memberikan keuntungan terhadap persoalan minyak goreng ini, dibandingkan sejumlah kabupaten lainnya di Riau.

"Ya, kita dekat dengan Medan dan Dumai sehingga untuk suplai tetap baik. Jadi, tidak pernah sampai terjadi kekosongan persediaan minyak goreng tersebut," katanya.

Antrean Hambat Pendistribusian ke Meranti

Tidak kurang dari tiga pekan pasokan minyak goreng curah di Kepulauan Meranti putus. Antrean menjadi hambatan dalam tahapan pendistribusian terhadap keperluan tersebut. Kondisi ini diketahui berdasarkan keluhan yang diterima Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui tiga agen minyak goreng curah di wilayah terkait. Demikian diceritakan Kabid Perdagangan Disperindagkop UKM Kepulauan Meranti Izam kepada Riau Pos, Kamis (24/3) sore.

"Meranti hanya ada tiga agen khusus minyak goreng curah. Mereka mengeluhkan, hingga kini permohonan pasokan belum juga mendapat gambaran baik dari distributor sejak pasokan kosong dari tiga minggu lalu," ungkapnya.

Alasan mereka tahapan pendistribusian minyak goreng curah masih menanti antrean oleh distributor Dumai. Sehingga para agen belum bisa memberikan gambaran terhadap jumlah dan waktu pasti minyak terkait tiba di Kepulauan Meranti.

"Belum tahu mereka para agen atas kuota yang diterima hingga waktu pasti pendistribusian dilakukan," ungkapnya.

Namun ia mengaku optimistis jika persediaan pasokan akan terpenuhi saat puasa Ramadan. Jelang pendistribusian saat ini seluruh warga Kepulauan Meranti terpaksa mengonsumsi minyak goreng kemasan dengan harga tembus Rp25 ribu per liternya.

Demo di Depan Kantor Gubernur

Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa seluruh Riau, melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Riau, Kamis (24/3). Massa menuntut Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar untuk mengeluarkan kebijakan terkait harga minyak goreng yang saat ini terus naik.

Koordinator aksi Jimi mengatakan, apa yang mereka lakukan karena melihat situasi kondisi sosial di wilayah Riau, terutama pada sektor minyak goreng yang harganya terus naik.

"Tidak hanya itu, ketersediaannya saat ini juga sulit ditemukan," ujarnya.

Perwakilan Pemprov Riau yang menemui massa aksi, M Job Kurniawan yang juga menjabat sebagai Asisten II Sekdaprov Riau mengatakan, setelah mendengar aspirasi para mahasiswa, ia akan langsung menyampaikan kepada pimpinan Gubri Syamsuar.

"Saat ini Pak Gubernur sedang berada di luar kota. Apa yang menjadi aspirasi para mahasiswa akan saya sampaikan begitu beliau pulang. Terima kasih kepada para mahasiswa yang telah tertib melakukan orasinya," katanya.(sol/fad/wir)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook