Empat Penghuni Rudenim Terjaring Razia

Pekanbaru | Minggu, 25 Maret 2012 - 08:12 WIB

KOTA (RP) - Empat orang imigran gelap penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru terjaring razia yang dilakukan oleh Satpol PP Kota Pekanbaru, Jumat (23/3) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Saat terjaring di belakang Purna MTQ, keempat orang ini sedang bercengkrama dengan seorang wanita di dalam pondok yang ditutupi oleh pohon-pohon bunga.

Saat terjaring malam itu, ke empat imigran gelap ini tampak sedang bercengkrama ditemani seorang wanita yang mengenakan pakaian cukup seksi. Saat petugas datang, keempat orang ini tampak santai dan membiarkan saja wanita yang bersama mereka diperiksa. Anehnya, wanita inilah yang awalnya tidak terima dirazia. Emosinya tambah meluap saat kamera wartawan mengabadikan razia itu. Setelah diberi pengertian oleh petugas, wanita ini akhirnya mau ikut untuk dibawa ke kantor Satpol PP Pekanbaru karena ia tidak mempunyai identitas yang masih berlaku.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Selanjutnya, ke empat imigran gelap yang berada di sana juga dibawa. Selain karena tak mempunyai identitas yang jelas, perilaku mereka yang bercengkrama dengan wanita yang bukan pasangan sahnya di dalam pondok yang gelap dan ditutupi pepohonan tentunya meresahkan. Awalnya, mereka juga tak mau dibawa oleh petugas Satpol PP. ‘’I lived in there,’’ ujar salah satu imigran gelap itu sambil menunjuk Rudenim yang letaknya tak jauh dari sana. Namun alasan itu tak cukup untuk membuat petugas melepaskan mereka. Saat dirazia, keempat orang ini malah tersenyum-senyum saja.

Selain lima orang di belakang Purna MTQ, secara keseluruhan, malam itu Satpol PP juga merazia empat orang perempuan tanpa identitas masing-masing dua orang di sebuah warung remang-remang dan dua orang lainnya di persimpangan Jalan Tengku Umar.

Kasat Pol PP Kota Pekanbaru, Baharuddin saat ditanya Riau Pos mengatakan razia ini adalah razia rutin yang dilaksanakan oleh pihaknya. ‘’Para imigran itu kita bawa karena mereka kedapatan sedang berpacaran di tempat gelap bersama seorang wanita, dan sedang minum-minum juga. Saat kita periksa, mereka tidak punya identitas,’’ kata Baharuddin.

Tindakan ini merupakan perilaku yang tidak baik dan dapat memicu terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.’’Kalau mereka minum-minum lalu nanti terjadi masalah dengan orang pribumi kan bahaya. Harusnya ada waktu-waktu yang dibuat untuk mereka. Bukan berkeliaran bebas seperti itu,’’ ujar Baharuddin mengingatkan.(ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook