Bukan untuk Truk dan Pejalan Kaki

Pekanbaru | Jumat, 25 Januari 2019 - 09:30 WIB

Bukan untuk Truk dan Pejalan Kaki
TEROWONGAN: Beberapa pejalan kaki menyeberang jalan melalui terowongan u-turn di flyover Jalan Soekarno- Hatta dekat Mal SKA, Rabu (23/1/2019). Terowongan ini bukan untuk kendaraan jenis truk dan pejalan kaki.

KOTA (RIAUPOS.CO) - Flyover Simpang SKA memiliki dua terowongan u-turn atau tempat putaran untuk berbalik arah. Hanya saja, u-turn ini tak bisa dilalui oleh kendaraan jenis truk. Dan u-turn ini juga bukan untuk pejalan kaki

Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau, Yunnan Haris mengatakan, u-turn di flyover Simpang SKA memang dirancang untuk tidak bisa dilewati oleh truk. Sebab, truk dilarang masuk kota.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Mana boleh truk lewat u-turn. Truk kan nggak boleh masuk kota. Makanya, armco-nya kami rancang dari awal supaya truk tak bisa lewat u-turn,” kata Yunnan kepada Riau Pos, Kamis (24/1).

Dia menjelaskan, kedua u-turn tersebut memiliki ketinggian masing-masing 3,9 meter. Sehingga, hanya kendaraan roda empat umum yang bisa melewatinya. “Kalau L300, masuk itu. Kalau truk, memang dilarang. Makanya dari perencanaan, tidak untuk mobil truk,” sebutnya.

Ditambahkan Yunnan, khusus untuk u-turn di depan Transmart diperuntukkan bagi kendaraan yang ingin berbelok dari arah Jalan Riau. Sedangkan u-turn di SKA untuk kendaraan dari arah Pasar Pagi Arengka.

‘’U-turn ini tidak bisa untuk pejalan kaki. Kalau ingin menyeberangi jalan, melalui bawah flyover, tepatnya di simpang lampu merah,’’ tambahnya.

Sementara untuk rekayasa arus lalu lintasnya, saat ini tengah dipersiapkan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Riau bersama Dinas Perhubungan Pekanbaru dan Ditlantas Polda Riau. “Kemarin ada surat dari PUPR yang menginformasikan flyover segera selesai,” kata Kepala Dinas Perhubungan Riau M Taufiq.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya diminta untuk mempersiapkan manajemen arus lalu lintas di flyover tersebut. “Mereka (PUPR, red) minta kami mempersiapkan manajemen lalu lintas. Jadi kami undang Ditlantas Polda Riau, Satlantas Polresta Pekanbaru dan Dishub Pekanbaru,” jelasnya.

Rekayasa arus lalu lintas tersebut, katanya, untuk mengantisipasi kemacetan atau penumpukan kendaraan di satu titik. Termasuk juga mempersiapkan rambu-rambu lalu lintas.

“Mana fasilitas yang disiapkan PUPR, kalau belum lengkap kami kan cari solusi lain. Tapi infonya untuk rambu-rambu lalu lintas itu, PUPR yang menyiapkan. Karena di flyover itu ada lampu traffic light yang nantinya dihibahkan ke Kota Pekanbaru,” sebut dia.

Saat ini, pembangunan dua flyover di Pekanbaru, terus dikebut. Diyakini, akhir Januari ini pengerjaan dua proyek tersebut selesai. Peresmiannya direncanakan dilakukan oleh Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim.(dal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook