PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Operasi Lilin Lancang Kuning 2021 se-Indonesia termasuk Kota Pekanbaru mulai digelar Kamis (23/12). Operasi akan berlangsung selama 10 hari sampai 2 Januari 2022.
Di Kota Pekanbaru, apel pasukan Operasi Lilin Lancang Kuning 2021dipimpin oleh Asisten I Setko Pekanbaru Drs Syoffaizal di halaman Mako Polresta Pekanbaru, Kamis (23/12). Hadir Wakapolresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto, perwakilan dari Dandim 0301/Wira Bima, Dinas Perhubungan, instansi terkait yang terlibat operasi. Juga diikuti oleh peserta yang terlibat dalam Operasi Lilin Lancang Kuning dari gabungan personel Polri, TNI, Dinas Perhubungan, BNPB, Damkar, Sat Pol PP, Jasa Raharja Kota Pekanbaru.
Usai apel gelar pasukan, Syoffaizal mengungkapkan, meski angka kasus Covid-19 relatif rendah, masyarakat harus tetap waspada. "Selalu terapkan proses yang ketat. Diimbau juga untuk tidak menimbulkan kerumunan," singkatnya.
Gelar pasukan Operasi Lilin Lancang Kuning 2021 kemarin menekankan pentingnya mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) jelang Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
Saat itu, Asisten I Setko yang hadir mewakili Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT membacakan arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Disampaikan, berdasarkan pemetaan kerawanan yang telah dilakukan, terdapat beberapa prediksi gangguan kamtibmas yang harus diantisipasi. "Antara lain ancaman kelompok intoleran, radikalisme, dan terorisme. Aksi kriminalitas seperti curat, curas, curanmor, balap liar, penyalahgunaan narkoba, pesta miras, aksi perusakan fasilitas umum," ujar Syoffaizal membacakan amanat Kapolri.
Selain itu penegakan disiplin dalam protokol kesehatan juga harus selalu ditekankan. Oleh karena itu, Operasi Lilin 2021 harus dilaksanakan secara optimal. "Ketika operasi ini berhasil, masyarakat dapat melaksanakan aktivitas ibadah Natal dan tahun baru dengan rasa aman dan nyaman, baik dari gangguan kamtibmas maupun dari bahaya Covid-19," imbuhnya.
Diimbau pelaksanaan Nataru tahun ini perlu lebih berhati-hati, khususnya mengantisipasi penyebaran varian Covid-19 jenis Omicron yang mengakibatkan lonjakan kasus di beberapa negara.(yls)
Laporan M ALI NURMAN dan DOFI ISKANDAR, Pekanbaru