Hasil Visum, Masytoh Dipukul Dua Kali

Pekanbaru | Selasa, 24 Desember 2013 - 08:52 WIB

Hasil Visum, Masytoh Dipukul Dua Kali
Masytoh, bocah tiga tahun korban penganiayaan bibinya. Foto: *5/mirshal/riau pos

PEKANBARU (RP)  - Dari hasil visum yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau, terhadap korban penganiayaan Masytoh Yulia (3) terbukti ada dua luka bekas hantaman di wajah korban.

Masing-masing dibagian mata sebelah kanan dan pipi sebelah kiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Saat ini, korban masih menjalani pemulihan mental. Sementara ini, bibi korban ES (35) terus menjalani pemeriksaan intensif di Mapolresta Pekanbaru hingga, Senin (23/12).

Dihadapan penyidik, ES tampak sangat menyesali perbuatannya, bahkan dengan lantang ia mengakui bahwa telah melakukan pemukulan.

‘’Saya menyesal, memang benar saya mukul. Kalau mau balas mukul, silahkan saja, saya tidak akan melawan,’’ paparnya sembari tertunduk.

Selain memeriksa tersangka, pihak kepolisian juga memeriksa suami pelaku yakni Yuli Asman sebagai saksi. Dipaparkan suami pelaku, bahwa ia tidak tahu menahu tentang prilaku istrinya. Karena setiap hari ia sibuk bekerja dan baru pulang ketika malam hari.

‘’Saya kaget juga kenapa istri saya nekat melakukan hal itu, saya juga marah. Walaupun korban bukan anak kandung, tapi dia kan masih ada hubungan saudara,’’ jelasnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Arief Fajar Satria ketika dikonfirmasi Riau Pos, Senin (23/12) siang di ruangannya mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyidikan dan mengumpulkan bukti-bukti.

‘’Tersangka telah mengakui perbuatannya. Dari hasil penyidikan sementara, memang tersangka sering melakukan penganiayaan terhadap korban ketika ia sedang kesal,’’ papar Kasat.

Lebih lanjut dikatakannya, selain bekas luka memar akibat pukulan di bagian wajah. Dibeberapa bagian tubuh korban juga ditemukan beberapa luka bekas cubitan.

Selain itu, pihak kepolisian juga masih terus melakukan pencarian kepada ayah korban yang telah menghilang sejak istrinya meninggal.

‘’Sementara korban saat ini masih kita asingkan, nanti kalau kondisi fisik serta mentalnya sudah membaik, akan dilakukan pemeriksaan. Untuk ayahnya kita akan kejar karena diduga telah menelantarkan anak,’’ tutup Kasat.

Seperti diberitakan sebelumnya, Masytoh Yulia, balita yang baru berusia tiga tahun warga Jalan Perjuangan, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai harus merasakan rasa sakit yang begitu perih. Pasalnya ia dianiaya bibinya sendiri berinisial ES (36), Jumat (20/12).

Bocah belia yang baru satu tahun ditinggal meninggal ibunya bernama Suryani, sementara ayah korban, pergi merantau entah kemana.

Informasi yang dihimpun dari pihak kepolisian, penganiayaan tersebut terungkap sewaktu ES membawa Masytoh berobat ke Puskesmas Jalan Sekolah, Kecamatan Rumbai Pesisir, pada Sabtu (21/12) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.

Sebelumnya Dr Elsi Fahmi seorang dokter yang bertugas di Puskesmas Rumbai Pesisir curiga dengan luka lebam membiru pada mata dan sekujur tubuh Masytoh, seperti luka bekas penganiayaan fisik.

Oleh sebab itu, Dr Elsi kemudian menanyakan ke Masytoh, siapa yang tega memukulnya hingga biru lebam begini. Kemudian Masytoh menjawab bahwa yang memukulnya adalah ES, yang merupakan bibi kandungnya.

Mendengar penmgakuan korban, Dr Elsi lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polresta Pekanbaru.(*5)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook