PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Demi penguatan pemahaman, kampanye moderasi beragama dan pembangunan karakter inklusif di lingkungan madrasah, MAN 4 Kota Pekanbaru menghelat pemilihan siswa Duta Moderasi Beragama tahun 2023.
Untuk kategorisasi Duta Remaja Moderasi Beragama, Duta Literasi Moderasi Beragama, dan Duta Lingkungan Madrasah Adiwiyata bertajuk "Siswa Penggerak di dan dari Madrasah Penggerak" yang dimulai tahapan penjuriannya, hingga pembuatan aksi perubahan sejak 8 November 2022 hingga Kamis (24/11/2022).
Kegiatan pemilihan Duta Moderasi Beragama ini adalah rangkai acara pertama dari rangkaian semarak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022 menetapkan 6 siswa MAN 4 Pekanbaru sebagai Duta Moderasi Beragama. Juga disusul Pensi untuk rangkaian acara keduanya, dan dipuncak upacara Bendera Peringatan HGN, penganugerahan Guru Berprestasi Tingkat Madrasah, dan Breakfast Together Tasyakuran HGN pada, Jumat (25/11/2022).
Waka Kesiswaan MAN 4 Kota Pekanbaru Zendri Hendri MPd menjelaskan, para siswa duta dengan masing-masing kategori ini, akan menjadi role model penggerak kampanye moderasi beragama, baik di lingkungan madrasah, maupun di luar lingkungan madrasah sesuai tajuk kegiatan untuk 1 tahun ke depan.
Dikatakannya, kegiatan yang telah melewati tahapan ketat dalam 14 hari penilaian, mulai dari seleksi daftar riwayat hidup (DRH) yang mengulik pengalaman organisasi dan prestasi calon siswa, paper inovasi program, presentasi dan bedah inovasi program, yang terakhir baru implementasi program aksi perubahan.
Dari lebih 40 finalis yang mengikuti kegiatan kata Zendri, Jelly Anggraini dan Mimam Mustafa terpilih sebagai Duta Remaja Moderasi Beragama, Ridho T Ilhamdi dan Zulfika Madinatul Ilmi sebagai Duta Literasi Moderasi Beragama, serta Kaysah Syakhira F dan Sri Ayu Sulistyawati pula didapuk menjadi Duta Lingkungan Madrasah Adiwiyata.
Sedangkan Kepala MAN 4 Kota Pekanbaru, Agus Salim Tanjung MA selain mengapresiasi pelaksanaan kegiatan juga menegaskan urgensi kegiatan ini.
"Ya, kegiatan perdana ditaja madrasah negeri berusia 4 tahun. Ini adalah wujud konkret hadirnya madrasah di tengah distingsi Indonesia yang relijius demokratis di tengah kontestasi pengaruh ideologi agama global yang cenderung ekstrem radikal," ujar Agus didampingi Ketua Komite MAN 4 Kota Pekanbaru Aiptu Zio Al Ramos.
Laporan: Abu Kasim (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi