Instalasi PDAM dari Budget Sharing

Pekanbaru | Sabtu, 24 November 2012 - 10:38 WIB

Laporan ADRIAN EKO & AGUSTIAR, Pekanbaru redaksi@riaupos.co

Instalasi pipa air minum yang saat ini belum mampu memenuhi pelayanan seluruh Pekanbaru. Untuk memenuhi hal tersebut, anggaran yang dimiliki Pemko sangat terbatas.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Karena keperluan air bersih merupakan pelayanan masyarakat, Wako dipanggil langsung oleh Kementerian PU melalui Dirjen Cipta Karya.

Dalam pertemuan di Kantor Kementerian PU disepakati akan ada pembangunan instalasi pipa air bersih di Pekanbaru dengan menggunakan budget sharing antara Pemko, Pemprov maupun pusat.

‘’Antara Kementerian PU, Pemprov dan Pemko diatur sistem pengelolaan air minum regional akan menggunakan budget sharing. Percepatan ini dilakukan untuk memberikan pelayanan yang total pada masyarakat Pekanbaru. Tahap awal instalasi pipa menggunakan budget sharing,’’ terang Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT kepada Riau Pos Jumat (23/11) di Kantor Wali Kota Pekanbaru.

Dijelaskan Firdaus, saat ini potensi air bersih khususnya di  Pekanbaru Selatan Pekanbau sudah memiliki cikal bakal. Diperkirakan kapasitas instalasi mampu mencapai 40 juta per detik.

Dengan potensi sebesar itu, Firdaus menyatakan penyebaran pipa air bersih harus mendukung pendistribusian tersebut dan itu sudah ada titik terang dengan budget sharing antar pemerintahan.

Meski begitu, Wako tidak menutup kemungkinan adanya tawaran dari investor Korea dan Prancis untuk hal ini karena memang Pemko masih memerlukan banyak anggaran memperbaiki manajemen PDAM saat ini.

‘’Investor tetap masuk dan pembicaraan sudah ke arah yang lebih serius. Jadi instalasi ini tidak ada pengaruh investor masuk. Tapi dengan adanya penyebaran intalasi pipa ini jelas mendukung pelayanan air kepada masyarakat,’’ ujarnya.

Kualitas Buruk

Masyarakat Kota Pekanbaru yang menjadi pelanggan air PDAM Tirta Siak mengaku belum dapat menikmati air bersih seperti yang diharapkan, soalnya sampai saat ini banyak keluhan dari warga kondisi air masih keruh berlumpur, dan dinilai tidak sehat. Padahal disebutkan harga air per kubiknya sudah mahal, Rp5.500. Yang membuat warga resah sudah hampir 10 hari ini air tidak jalan.

Keluhan ini disampaikan warga RT3/RW 1 kelurahan Suka Mulya, Yulhendri. Kepada Riau Pos, Jumat (23/11) dia menyebutkan layanan air PDAM masih buruk, dan dia minta supaya Pemerintah Kota (Pemko) di bawah kepemimpinan Firdaus-Ayat untuk dapat mencari pemimpin yang profesional di tubuh PDAM ini, dan segera mungkin menentukan pimpinan defenitifnya.

Terkait persoalan air bersih yang tak kunjung membaik di Kota Pekanbaru ini, Yulhendri berharap supaya anggota DPRD Kota Pekanbaru ikut memperjuangkannya dan mendesak Pemko untuk bersikap.

‘’Kacau, sudah 10 hari air PDAM tak hidup, sudah begitu kondisi airnya masih parah, keruh berlumpur, kualitasnya tidak sehat. Masih bagus pula lagi air Sungai Siak,’’ katanya membandingkan air PDAM dengan air sungai Siak.

Kondisi ini membuat dia harus menguras bak airnya dua hari sekali. Karena karat air lengket-lengket di dinding bak.

‘’Kalau air Sungai Siak diciduk lalu didiamkan bisa bersih, tapi air PDAM tidak, sangat parah,’’ keluhnya.  

Yulhendri juga menyebutkan kondisi air PDAM ini tidak sesuai dengan standar air sehat. Maka itu dia minta betul Pemko memperhatikan hal ini.

‘’Kami bayar mahal, tapi kami tidak bisa menikmati air bersih dengan baik,’’ kesalnya.(eko/gus)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook