Laporan, HENDRAWAN KARIMAN, Kota hendrawankariman@riaupos.co
Aksi melanggar tata tertib lalu lintas oleh pengendara di jalan raya masih kerap terjadi di Pekanbaru, terutama dalam hal kepatuhan menjalani rambu-rambu U-Turn. Selain itu, masih banyak pengguna yang berani melawan arus melalui U-Turn.
Sebut saja U-Turn yang berada di tengah kota, bahkan di bundaran tugu zapin yang berada di depan Kkantor Gubernur Riau yang jelas-jelas melanggar tata tertib lalu lintas.
Disini rambunya sudah sangat jelas, razia yang dilakukan beberapa waktu lalu tidak menyurut pengendara, terutama sepeda mutar untuk berputar disini.
Menurut beberapa loper koran di sekitar bundaran ini, Selasa (23/10), masih ada saja yang berani memutar disini.
Beberapa orang yang berhasil dimintai keterangan oleh wartawan soal pelanggaran ini, kebanyakan mengaku terpaksa karena untuk memutar berbalik arah terlalu jauh.
Danang salah seorang warga Jalan Pepaya, sehari-hari bekerja sebagai buruh, mengaku sering melanggar U-turn karena terlalu memakan waktu kalau harus berputar jauh di depan Kantor Kanwil Kemenag.
‘’Semua orang pasti sama mikirnya, kalau mutar itu jauh. Apalagi kalau kita keluar dari Jalan Cut Nyak Dien ingin menuju Jalan Harapan Raya. Sebelum ada razia saya juga lewat sana, karena semua juga lewat sana, termasuk mobil,’’ kata dia.
Alasan jauh ini juga diakui oleh Maisara yang bekerja di sekitar Jalan Pepaya. Maisara menyebutkan.
‘’Kalau mau lewat situ ya saya nunggu lampu hijau juga kok, tapi sekarang sdah tidak berani, kemarin baca koran banyak yang kena tangkap,’’ ungkap Maisara kemarin.
Warga lainnya Rian menyebutkan, yang paling berbahaya bila melanggar U-turn di Jalan Kaharudin Nasution. Terutama U-Turn yang berada di sekitar kampus UIR.
Disini para pengendara sangat sering melawan arus dengan melanggar U-Turn. Pelanggarana banyak dilakukan oleh pengendara yang datang dari arah Kubang Raya menuju ke dalam kampus UIR.
Pengakuan pengendara sama saja, bila ke U-Turn satunya lagi terlalu jauh.
‘’Di sana jauh, kan orang mau cepat. Semua orang juga kayaknya mau lewat situ,’’ ungkap Rian yang setiap hari melewati jalur ini. Rian sendiri mengaku tidak takut akan bahaya malawan arus sekitar seratus meter itu.(h)