KOTA (RP) - Pasar Wisata Bertuah (PWB) Jalan Purwodadi Kelurahan Sidomulyo Barat, Kecamatan Tampan, hingga saat ini masih sepi pengunjung. Kondisi ini telah terjadi sejak pasca Idul Fitri lalu. Para pedagang pun mulai menutup lapak lebih cepat dibandingkan sebelum Idul Fitri.
Dari pengamatan Riau Pos, kondisi pasar yang dijadikan untuk relokasi pedagang Pasar Jongkok ini, masih sepi pengunjung. Jika sebelumnya pedagang menggelar dagangan hingga pukul 24.00 WIB, sekarang mereka mulai berkemas pukul 21.00 WIB.
Menurut Khaidir (36), salah satu pedagang pakaian Pasar Wisata Bertuah Purwodadi kepada Riau Pos, aktivitas jual beli memang mulai sepi sejak usai Idul Fitri. Walaupun mulai ada peningkatan beberapa pekan terakhir, namun aktivitas jual beli masih terlalu sepi, sehingga mereka memilih untuk menutup lebih awal lapaknya.
‘’Iya, kondisi pasar masih sepi, walaupun setiap harinya masih ada yang berbelanja. Namun nilai transaksi jauh lebih kecil dari sebelumnya. Jika dulu kami bisa mendapat hingga Rp800 ribu per malam per lapaknya. Saat ini kami hanya bisa mendapat Rp300-400 ribu per malam,’’ tuturnya.
Sementara itu, aktivitas beberapa pedagang pakaian di sepanjang Jalan HR Soebrantas yang masih berjualan dianggap juga menjadi penyebab sepinya kunjungan ke PWB Purwodadi. ‘’Tentu ada pengaruhnya terhadap Pasar Purwodadi. Kalau tidak ada tindakan tegas yang dilakukan Satpol PP, bisa-bisa kami tenggelam karena kekurangan pengunjung di sini,’’ keluh Arif, pedagang PWB Purwodadi lainnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Baharuddin ketika dikonfirmasi Riau Pos melalui Kasi Ops Azvi Lavari, menuturkan pihaknya selalu melakukan pemantauan dan penjagaan terhadap lahan bekas Pasar Jongkok, agar tidak ada aktivias jual beli yang dilakukan pedagang kaki lima.
‘’Kita tetap melakukan pengawasan, serta menurunkan anggota untuk menjaga lahan bekas Pasar Jongkok. Hal ini sebagai komitmen kita untuk menegakkan Perda, sehingga tidak ada lagi aktivitas jual beli yang berpeluang menjadi lebih besar lagi di bekas lahan yang kini dibangun jalan untuk jalur lambat tersebut,’’ terang Azvi.(*4)