GILA,. TERLAMBAT BAYAR, PLN SEENAKNYA AMBIL METERAN SAAT ORANG TAK DI RUMAH

Listrik Mati 2 x Sehari, Tagihan Tetap Membengkak

Pekanbaru | Selasa, 24 September 2013 - 10:09 WIB

Listrik Mati 2 x Sehari, Tagihan Tetap Membengkak
Anak-anak penghuni salah satu rumah di Jalan Delima, Kecamatan Tampan, Pekanbaru ini terpaksa menggunakan lilin untuk belajar akibat padamnya listrik. Foto: TEGUH PRIHATNA/ RIAU POS

KOTA (RP) - Kebijakan pemadaman listrik yang dilakukan PT PLN semakin memberatkan pelanggannya. Bukan hanya soal pemadaman bergilir hingga dua kali sehari yang durasinya mencapai empat jam, namun sejumlah pelanggan mengeluhkan melonjaknya tagihan listrik. 

Gilanya lagi, bagi pelanggan yang terlambat membayar, PLN Ranting Panam seenaknya melakukan memutus  meteran tanpa pemberitahuan kepada pemilik rumah. Sehingga pemilik rumah pun menganggap ada pencuri meteran yang masuk di saat tuan rumah tidak ada.


''Padahal apa salahnya menunggu tuan rumah pulang dan sebelum melakukan pemutusan, PLN yang tiap hari memati-hidupkan listrik harus terlebih dahulu memberitahu pelanggan untuk segera melunasi kewajibannya, bukan masuk ke pekarangan tanpa permisi dan langsung main ambil meteran di saat orang tidak di rumah,'' ungkap Ujang (47) salah seorang warga Kelurahan Simpangbaru yang listriknya diputus.

Sementara itu, warga Pekanbaru lainnya yang dijumpai soal  tarif listrik  juga menilai sangat kecewa dan memberatkan warga. Apalagi ada rencana pemerintah untuk kembali menaikkan tarif dasar listrik mulai 1 Oktober 2013 mendatang. ‘’Ini aneh, listrik sering padam, tapi tagihan listrik malah naik. Entah apa yang terjadi dengan PLN, mengapa bisa-bisanya tagihan bisa melonjak dari kondisi normal yang tanpa pemadaman bergilir,’’ ungkap Poni, warga Sail kepada Riau Pos, Senin (23/9). 

PNS ini menyebutkan untuk tagihan normal tanpa pemadaman listrik setiap bulannya ia menerima tagihan sekitar Rp450.000-Rp470.000. Namun saat kondisi pemadaman bergilir tagihan listrik di rumahnya mencapai Rp510.000. Padahal, katanya, PLN akan melakukan kebijakan subsidi tagihan pelanggan sebesar 10 persen sebagai kompensasi pemadaman bergilir.

‘’Kalau dihitung-hitung harusnya kalau satu hari saja listrik padam 2-4 jam, harusnya tagihan listrik berkurang. Tapi kok malah naik. Apa tanggungjawab PLN, enak saja dia menaikkan tagihan listrik di saat pemadaman bergilir terus berlangsung,’’ kesalnya.

Keluhan serupa juga dilontarkan Dewi, warga Tampan yang mengaku tagihan listrik di rumahnya ikut melonjak. Walau kenaikan tersebut tidak terlalu signifikan, namun pegawai swasta ini mempertanyakan mengapa di saat pemadaman listrik masih berlangsung namun tagihan listrik ke rumah pelanggan malah naik.

‘’Kalau normalnya tanpa pemadaman bergilir tagihan listrik di rumah saya berkisar Rp150.000-170.000. Namun setelah ada pemadaman bergilir yang mencapai 2-4 jam sehari, tagihan listrik malah menjadi Rp190.000. Padahal pemakaian normal, tapi aneh tagihan listrik malah naik,’’ keluhnya.  

Manager Humas PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Agus Suwandi menanggapi adanya keluhan masyarakat yang merasakan biaya rekening listrik bertambah, menyarankan agar pelanggan mendatangi kantor unit, ranting atau kantor cabang PLN terdekat.
‘’Kami harapkan datang ke kantor PLN terdekat dan terangkan keluhannya, maka petugas kami akan mendatangi rumah pelanggan tersebut untuk memeriksa kondisi instalasi listriknya, itu gratis tanpa biaya,’’ kata Agus Suwandi.

Menurut Agus Suwandi, keluhan pelanggan itu perlu diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan di jaringan listrik yang ada di rumah pelanggan.

 ‘’Mungkin ada kebocoran di jaringan listrik di rumah pelanggan tersebut yang mengakibatkan penghitungan di meteran listrik bertambah, maka petugas kami akan datang dengan gratis,’’ kata Agus Suwandi.

Agus Suwandi juga berharap agar masyarakat menghemat dalam pemakaian listrik dengan hanya memakai peralatan listrik yang diperlukan saja.

‘’Kami berharap masyarakat juga menghemat dengan menyalakan lampu yang diperlukan saja dan mematikan kembali lampu yang tidak diperlukan agar lebih hemat,’’ kata Agus Suwandi.(mar/rul/ril)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook