Pedagang Pasar Limapuluh Terapkan Pembayaran QRIS

Pekanbaru | Kamis, 24 Agustus 2023 - 11:52 WIB

Pedagang Pasar Limapuluh Terapkan Pembayaran QRIS
QRIS (Quick Response Indonesian Standard) Code terpasang di lapak pedagang untuk transaksi nontunai di Pasar Limapuluh, Pekanbaru, Rabu (23/8/2023). Pasar Limapuluh merupakan pasar tradisional pertama yang menerapkan pembayaran nontunai melalui QRIS. (MHD AKHWAN/RIAU POS)

BAGIKAN



BACA JUGA


LIMAPULUH (RIAUPOS.CO) - Lebih dari 10 pedagang sayuran hingga ikan segar di Pasar Limapuluh, Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru telah menerapkan sistem pembayaran nontunai QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk melayani masyarakat di Kota Bertuah yang berbeqirlanja.

Pantauan Riau Pos, Rabu (23/8) terlihat pedagang sayuran menempatkan barcode scanner di depan dagangan mereka agar pembeli yang ingin berbelanja dimudahkan dengan transaksi nontunai yang mereka terapkan.


Meskipun begitu, pedagang tetap menerima pembayaran tunai karena masih banyaknya pembeli yang belum menggunakan pembayaran nontunai saat berbelanja.

Salah seorang pedagang Rusmi mengaku sudah dua hari terakhir menempatkan barcode scanner di depan barang dagangannya agar memudahkan para pembeli khususnya driver ojek online bertransaksi.

Awalnya ia mengaku merasa keberatan dengan sistem pembayaran nontunai tersebut. Namun berkat sosialisasi yang diberikan oleh pihak perbankan dan penyediaan jasa online sehingga ia mulai belajar dan ikut menerapkan sistem pembayaran terbaru itu.

”Kami ini kan ngikut saja, kalau sesuai dengan pemahaman kami dan ternyata itu lebih baik untuk usaha kami, pasti kami lakukan. Itulah pentingnya sosialisasi yang benar-benar menyeluruh kepada kami pedagang pasar yang tidak tahu sistem informasi di zaman ini,” katanya.

Dikatakannya lagi, di Pasar Limapuluh ini rata-rata pembeli adalah ibu rumah tangga yang sudah cukup umur dan tidak terlalu paham dengan sistem pembayaran nontunai. Sehingga pihaknya masih tetap melayani masyarakat yang ingin berbelanja menggunakan sistem konvensional sembari ikut menyosialisasikan program pembayaran nontunai itu.

Ditambahkannya, yang saat ini kerap menggunakan alat pembayaran nontunai adalah para driver ojek online yang kerap berbelanja bahan keperluan pokok di pasar tradisional. ”Tak ada yang merasa dirugikan. Karena keduanya sama-sama bagus sih. Ya yang namanya sistem baru pasti memerlukan waktu penyesuaian dulu. Kami senang karena sekarang sudah banyak yang belanja semenjak pakai kedua sistem pembayaran ini,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pembeli Anita di Pasar Limapuluh mengaku senang dengan adanya sistem pembayaran nontunai. Ia tidak perlu khawatir lagi jika ingin berbelanja namun kehabisan uang tunai.

Apalagi selama ini, ia kerap harus mengambil uang tunai terlebih dahulu di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) terdekat. Namun semenjak ada dua sistem pembayaran yang diterapkan di pasar ini, ia merasa sangat terbantu.

”Senang banget ada dua sistem pembayaran di pasar tradisional di Pekanbaru. Saya berharap semua pasar bisa menerapkan sistem ini agar pembeli seperti saya merasa lebih mudah. Kadang sempat bingung kalau lagi belanja tapi uangnya kurang, harus bolak-balik ke ATM dulu atau pulang ke rumah baru kembali lagi ke pasar untuk belanja bahan yang kurang, kalau sekarang cuma tinggal barcode scanner saja,” katanya.

Sementara itu, Staf Ahli Wali Kota Pekanbaru Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Mahyudin, mengatakan Pemko Pekanbaru bersama Bank Indonesia (BI) Perwakilan Riau dan Bank Riau Kepri (BRK) meluncurkan aplikasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Pasar Limapuluh belum lama ini.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook