PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PADA tahun 2022, Kabupaten Bengkalis menjadi kontributor terbesar dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dengan minyak dan gas (migas) di Provinsi Riau. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, kontribusi Bengkalis dalam membentuk PDRB Riau sebesar 17,68 persen.
Sementara itu, Pekanbaru meskipun bukan merupakan kota penghasil Migas, namun kontribusinya dalam perekonomian Riau cukup signifikan, yaitu sebesar 14,52 persen pada tahun 2022. Dikatakan oleh Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, besarnya kontribusi Pekanbaru didukung oleh kekuatan aktivitas perekonomian di luar migas. ‘’Di antaranya yakni lapangan usaha perdagangan, konstruksi, dan industri pengolahan,’’ ujarnya, Rabu (23/8).
Sedangkan, kontribusi terkecil perekonomian Riau adalah Kabupaten Kepulauan Meranti, yakni sebesar 2,50 persen.
Asep menerangkan, perjalanan panjang pemerintah dan para stakeholder dalam mengendalikan pandemi Covid-19 akhirnya membuahkan hasil yang sangat baik.
Hal ini berdampak pada perekonomian Riau hingga tahun 2022 yang konsisten tumbuh positif. Begitu pula dengan perekonomian semua kabupaten/kota di Provinsi Riau yang semakin membaik.
Kota Pekanbaru sebagai pusat jasa menduduki posisi pertama dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 6,78 persen. Kemudian diikuti oleh Kota Dumai dengan kenaikan 6,36 persen. ‘’Jika ditelusuri lebih jauh, Kabupaten Bengkalis yang beberapa tahun terakhir mengalami kontraksi justru pada tahun 2021 tumbuh positif dan hingga 2022 bahkan tumbuh lebih tinggi,’’ sambungnya.
PDRB sendiri adalah jumlah nilai tambah bruto yang timbul dari seluruh sektor perekonomian di daerah tersebut. Menghitung PDRB bertujuan untuk membantu membuat kebijakan daerah atau perencanaan, evaluasi hasil pembangunan, memberikan informasi yang dapat menggambarkan kinerja perekonomian daerah.(azr)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru
