KOTA (RP) - Direktur PD Pembangunan Heri Susanto melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di halte rute Jalan Jenderal Sudirman Jumat (23/8) kemarin.
Sidak itu untuk mengetahui sistem headway yang diberlakukan petugas koridor transit. Hasilnya masih ada beberapa petugas yang tidak menjalankan sistem headway tersebut sesuai yang diharapkan paling lama waktu tunggu bus Trans Metro 7-10 menit.
‘’Sidak tersebut saya ingin membuktikan sendiri apakah benar waktu tunggu bus di halte itu memang lama dan memang saya temukan headway yang tak sesuai harapan kita. Ada beberapa titik transit bus baru berjalan sekitar 20 menit, itu tidak kita toleran. Ini menjadi teguran keras kita kepada petugasnya. Kita komitmen headway tersebut diupayakan 7-10 menit saja,’’ ujar Heri Susanto kepada Riau Pos Jumat (23/8) kemarin.
Ditambahkan Heri, secara teknis pemberlakuan operasi sistim headway bus Trans Metro di setiap halte tersebut berada ditangan petugas halte transit. Petugas halte inilah yang berperan penting untuk mengoperasikan keberangkatan setiap bus. Jadi keterlambatan atau lamanya keberangkatan bus menjadi tanggungjawab petugas. Oleh karenanya menurut Heri tak ada ampun bagi petugas yang tak disiplin menjalankan kerjanya.
‘’Petugas yang tak menjalankan sistim headway seperti yang kita targetkan tersebut, akan saya pecat. Karena sebelumnya sudah beberapa kali kita ingatkan hal ini kepada petugas. Jika pelayanan itu yang harus diprioritaskan,’’ sebutnya. Jika keterlambatan bus sudah terjadi di titik transit, maka menurut Heri berkemungkinan besar waktu tunggu kedatangan bus di setiap halte juga bakal terlambat. Belum lagi kendala traffic light.
‘’Itu tergantung koridor. Headway masing-masing bus dalam ketentuannya semestinya 7 menit. Kami di beberapa koridor kami upayakan 10 menit. Namun kadalanya sering terjadi jika traffic light macet, hal terssbu tentunya menganggu headway yang telah diatur,’’ tuturnya.
Berdasarkan kajian yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru semestinya untuk penambahan 4 koridor tersebut diperlukan sebanyak 70 armada bus. Tetapi yang terealisasi hanya 50 bus, sehingga kekurangan armada tersebut tidak sesuai dengan kajian awalnya. Alhasil berdampak terhadap headway.
‘’Headway juga sangat terpengaruh dengan jumlah bus. Berdasarkan kajian dishub semestinya Kemarin penambahan bus untuk 4 koridor yang kami jalankan sekarang haruslah 70 unit namun sekarang yang baru ada 50 unit. Hal ini tentunya menganggu headway,’’ katanya.
Sidak pantauan headway yang dilakukan Heri tersebut diantaranya di rute Jalur Jenderal Sudirman, ke depan halte dilain tempat. Uniknya direktur ini yang langsung menjadi penumpangnya. Sehingga berbagai kelemahan pelayanan Trans Metro dapat diketahui secara jelas.
Peningkatan pelayanan terhadap SAUM tersebut merupakan tujuan Heri yang saat ini dipercayakan untuk mengelolaah bus Trans Metro Pekanbaru. Dia bertekad ke depan SAUM Trans Metro Pekanbaru dapat diandakan menjadi alat transfortasi bagi warga Kota Pekanbaru.
Heri memang kerap turun di lapangan untuk sidak di halte. Tak jarang ditemukan juga petugas yang disiplin begitu juga pramugara yang tak mengikuti sistim transit yang di berlakukan. Beberapa pekan lalu PD Pembangunan telah memecat lima pegawainya karena tak disiplin kerja. Hal itulah upaya yang sedang genjar dilakukan PD Pembangunan untuk meningkatkan pelayanan primanya.(ilo)