Adang: Reserse Jangan Tidur

Pekanbaru | Sabtu, 24 Agustus 2013 - 08:14 WIB

Laporan ALI NURMAN, Pekanbaru jokosusilo@riaupos.co

Aksi kriminalitas dalam berbagai bentuk belakangan marak terjadi di Kota Pekanbaru. Mulai dari kekerasan oleh geng motor, pencurian dengan pemberatan (curat), hingga pencurian dengan kekerasan (curas).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menyikapi hal ini, reserse kriminal (Reskrim) mulai dari jajaran Polsek hingga Polresta diminta bersiaga dan meningkatkan penindakan.

‘’Unsur Reskrim dan buser dari seluruh Polsek melalui Kanit akan kita kumpulkan. Reskrim akan diperintahkan untuk lebih bersiaga,’’ ujar Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kasat Reskrim, Kompol Arief Fajar Satria SH SIK MH kepada Riau Pos, Jumat (23/8).

Dijelaskannya, para pelaku tindak kriminal yang belakangan marak ini berkemungkinan datang dari luar Kota Pekanbaru, selain pemain lama yang berada di Pekanbaru.’’Kita deteksi, ada yang baru disamping pemain lokal dari Pekanbaru,’’ lanjutnya.

Sebagai langkah antisipasi, secara tegas ia meminta agar jajaran Reskrim yang ada untuk bisa responsif dan cepat tanggap. ‘’Kita lakukan deteksi dini. Reserse jangan pernah tidur. Masing-masing wilayah harus mengadakan langkah prepentif di lokasi-lokasi yang dinilai rawan, minimal akan menekan sedini mungkin terjadinya tindak kriminal,’’ tegasnya.

Salah satu yang menjadi sorotan adalah geng motor. Dalam beberapa aksi geng motor belakangan ini, terungkap bahwa kelompok geng motor cenderung untuk menyasar kios penjual rokok dan bensin eceran di samping juga mulai beraksi di Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti serta Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU).

Hal ini tercermin dari tiga orang warga Pekanbaru yang menjadi korban aksi kriminal kelompok geng motor. Kevin Barto Siahaan (14), warga Jalan Srikandri Kelurahan Delima Kecamatan Tampan dan Yoga (14), warga Kecamatan Sukajadi dianiaya geng motor di Jalan Naga Sakti, areal Stadion Utama Riau, Sabtu (17/8) sore pukul 17.30 WIB.

Keduanya yang saat itu sedang melintas di Jalan Naga Sakti, ditabrak dengan sengaja oleh kelompok geng motor beranggotakan sekitar 30 orang. Saat itu, mereka lalu dianiaya hingga mengakibatkan luka patah tulang pada bagian tangan dialami Yoga sementara Kevin harus mendapatkan 23 jahitan pada luka yang diderita di sekujur tubuhnya.

Sementara itu, seorang korban lain adalah May (40) warga Jalan Sukajaya, Kecamatan Payung Sekaki. Warung miliknya didatangi sekitar 50 orang kelompok yang diduga geng motor, Ahad (18/8) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Puluhan orang tersebut, mengacak-acak warung dan mengambil barang-barang berupa rokok, dan minyak bensin. Diantara pelaku saat melakukan penjarahan itu tampak ada yang membawa senjata tajam.

 Terakhir, perampasan sepeda motor milik Abdul Wahid, Ahad (18/8) dini hari dilakukan oleh kelompok Romusa pimpinan Madam. Perampasan ini terjadi di SPBU Jalan Soekarno-Hatta tak jauh dari Perumahan Sidomulyo, Kecamatan Marpoyan Damai.

Menyikapi hal ini, Arief memastikan bahwa peningkatan patroli akan dilakukan di titik-titik tersebut.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook