Laporan AGUSTIAR, Pekanbaru agustiar@riaupos.co
Pelaksanaan pasar murah yang digelar Kecamatan Sukajadi bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Selasa (23/7) di halaman kantor kecamatan dianggap belum tepat sasaran.
Pasalnya masih banyak paket yang tidak terjual, ini juga disebabkan banyak warga yang tidak mendapatkan kupon.
Dari pantauan Riau Pos di lokasi pasar murah, di bawah tenda biru pihak Kecamatan Sukajadi tampak sibuk menjual paket pasar murah yang terdiri dari beras 10 kilogram, minyak goreng 2 liter, gula 2 kilogram, sarden 1 kaleng, dan susu 1 kaleng.
Dari 1000 paket yang diajukan pihak kecamatan ke Disperindag, tidak habis, masih banyak terlihat yang bersisa dan diangkut lagi ke Dinas.
Namun, dari pelaksanaannya, banyak juga warga yang tidak mendapatkan kupon untuk membeli paket pasar murah tersebut.
‘’Kami tinggal di Kelurahan Pulau Karam, kami mau beli tapi tidak dapat kupon. Kata petugas belinya harus dengan kupon. Kami sangat perlu, apalagi sekarang barang sudah banyak yang naik,’’ kata Lala saat ditemui Riau Pos di TKP.
Kasi Usaha Perdagangan dan Metrologi Disperindag Pekanbaru, Megah Miko yang ditemui Riau Pos mengatakan, pendistribusian kupon bukan menjadi tanggung jawab dari Disperindag, akan tetapi menjadi tanggung jawab kecamatan.
‘’Distribusi kupon bukan tanggungjawab kami, tapi kecamatan. Kami hanya menyiapkan barang atas permintaan kecamatan sebanyak 1.000 paket dengan 1.000 kupon,’’ katanya.
Semantara itu staf Kecamatan Sukajadi, Yauzar, menjelaskan soal paket sembako yang tidak terjual semua dan masih banyak yang sisa, itu tidak menjadi persoalan bagi kecamatan.
Pasalnya kecamatan sudah menggelar pasar murah ini dan dapat 1.000 paket dari Disperindag. Distribusi kupon itu sudah diserahkan sepenuhnya ke kelurahan dan biasanya kelurahan berkoordinasi dengan RT/RW.
‘’Pasar murah dengan 1.000 kupon ini didistrinbusikan ke tujuh kelurahan yang ada di Kecamatan Sukajadi. Jadirejo, Kampung Tengah, Kampung Melayu, Kedung Sari, Harjo Sari, Sukajadi, dan Pulau Karam. Distribusinya kami serahkan ke kelurahan untuk dibagikan kepada yang membutuhkan,’’ jelas Yauzar.
Disampaikan Yauzar, pasar murah ini tujuannya untuk membantu masyarakat di lingkungan Kecamatan Sukajadi.
‘’Satu paket itu harganya Rp128 ribu, dan bisa beli persatuan, jika tidak mampu belum semuanya,’’ tutur Yauzar.
Terkait ada PNS yang ikut mengantri untuk mendapatkan paket sembako, hal ini dijelaskan Yauzar, tidak ada yang melarang PNS tidak boleh beli paket sembako itu.
‘’Itu kan tidak gratis, dan kembali lagi ke tujuan awalnya. Apakah PNS tidak boleh beli, sedangkan sembakonya dijual, tapi kalau jatah orang miskin yang diambil itu baru salah PNS nya, dan panitianya pun tidak akan memberikannya,’’ tutup Yauzar.(lim)