KOTA (RP) - Sekitar 40 orang massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang menggunakan 12 sepeda motor dan tiga mobil melakukan sweeping terhadap beberapa tempat hiburan malam, Ahad (23/6) dini hari.
Di salah satu lokasi, mobil FPI ini diserang orang tak dikenal (OTK) hingga kaca belakang mobil yang diserang pecah. Tak terima, hal inipun dilaporkan pada pihak kepolisian.
Pantauan Riau Pos, massa FPI sudah mulai tampak berkumpul Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB di Jalan Tuanku Tambusai. Dari sini, massa lalu bergerak ke arah Jalan Tuanku Tambusai ujung. Setelah berputar di sekitar Kecamatan Payung Sekaki, dan Kecamatan Senapelan.
Di sini, kelompok FPI sudah dikawal ketat aparat kepolisian, baik yang berpakaian dinas maupun berpakaian sipil. Kedatangan FPI disambut dengan ditutupnya gerbang tempat hiburan ini, sementara di dalam dentuman keras house music terdengar.
Kepada pengelola tempat hiburan ini, FPI yang diwakili Ustad Andi Hasibuan yang juga merupakan Wakil Ketua Bidang Dakwah DPD FPI Riau menyampaikan bahwa kedatangan FPI sifatnya mengimbau agar tidak ada tempat hiburan yang buka pada bulan Ramadan yang sebentar lagi akan dijelang umat Islam. Ini sebenarnya pekerjaan Satpol PP, FPI tidak punya kewenangan. Namun kalau pemerintah kota sudah tidak mampu lagi, maka FPI dan ormas-orman Islam akan turun, ujarnya.
Dikatakannya lagi, jika masih ada tempat hiburan yang nekat buka, maka ia tak menjamin akan apa yang nantinya terjadi. Kita bukan organisasi yang suka kekerasan, tapi jika nanti buka saat bulan Ramadan, kita tidak menjamin. Kita harus sama-sama menjaga situasi Pekanbaru kondusif, ujarnya.
Di tempat ini, seorang pengunjung yang dalam kondisi mabuk sempat coba mengganggu dengan memaksa masuk ke dalam pertemuan antara perwakilan FPI, pengelola dan Kapolsek Senapelan. Namun, keributan dapat dihindari setelah orang ini diamankan dan ditenangkan.
Tempat terakhir yang dituju adalah sebuah tempat hiburan yang terletak di Jalan Sudirman. Di sini, baru saja kelompok FPI berhenti, salah satu mobil yang digunakan FPI, Strada Triton BM 9392 SC langsung diserang OTK. Pria yang memakai topi berlari ke arah mobil itu dan melemparkan batu berukuran dua kepalan tangan hingga menyebabkan kaca belakang mobil tersebut pecah dan bolong. Usai menyerang seperti itu, pria ini langsung lari masuk ke dalam tempat hiburan.
Kontan aksi ini memancing keributan hingga sempat terjadi aksi saling serang. Keributan mereda setelah polisi melerai. Tak terima dengan penyerangan yang dialami, massa FPI lalu melaporkan perusakan terhadap mobilnya ke Polresta Pekanbaru yang kemudian diteruskan ke Polda Riau.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar melalui Kabag Ops Kompol R Sagala kepada wartawan di lokasi mengatakan turunnya pihak kepolisian adalah bukan untuk tujuan mengawal, namun merupakan patroli secara keseluruhan. Ini sifatnya patroli, ujarnya. Terkait pengerusakan yang dialami FPI, Sagala mengatakan ini akan diusut profesional. Akan diusut, tambahnya.(ali)