RIAUPOS.CO - Niat Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk mewujudkan smart city (kota pintar) kian nyata. Sebagai pilot project (percontohan), di Kecamatan Rumbai diterapkan sistem terkomputerisasi yang mampu memberikan informasi secara rinci mengenai seluk beluk kecamatan. Namanya,Redifine Rumbai Optimalizer Smart atau disebut Red Rose.
Konsep smart city sendiri memang ditargetkan berjalan mulai tahun ini. Kota pintar berarti bukan saja penerapan di bidang teknologi, tetapi juga masyarakat ikut dan mau mengerti prosesnya, sehingga semua sektor seperti sosial, ekonomi, budaya, dan sektor-sektor lainnya mencerminkan perilaku yang cerdas.
’’Saya minta Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) untuk menindaklanjuti ini segera. Ini bukan hanya mimpi tetapi sudah direncanakan sebelumnya. Memang belum bisa dilakukan menyeluruh akibat kesiapan dan ketersediaan sarana. Namun dengan dimulai dari satu Kecamatan Rumbai, Pekanbaru diharapkan bisa berubah,’’ papar Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr Firdaus ST MT, Selasa (23/2).
Di Rumbai nantinya melalui Red Rose akan dibangun sistem link terhadap semua data kependudukan, mulai dari tingkat RT/RW hingga ke kecamatan.’’Ini diteruskan ke kantor Walikota, sehingga jika saya ingin mengecek data apa saja tentang Kecamatan Rumbai semua bisa dilihat dari ruangan kantor,’’ jelasnya.
Bappeda menjadi sektor yang diserahi tanggungjawab karena tim penanggulangan kemiskinan berada di lembaga ini. Sementara, Rumbai dipilih menjadi percontohan karena memiliki data sajian kependudukan yang paling baik diantara kecamatan lain di Kota Pekanbaru.
Sekretaris Camat Rumbai Vemi Herliza memaparkan, melalui Red Rose, kini 1.000 persil objek pajak berhasil didata dan sudah diserahkan kepada UPTD Dispenda Rumbai. ’’Jika satu persil pajaknya paling minim Rp200 ribu setahun, kalau 1.000 bisa jadi Rp200 juta,’’ jelasnya.(adv/a)