PEKANBARU

Mirshal Sosialisasi Hidroponik di SDN 61

Pekanbaru | Rabu, 24 Februari 2016 - 10:05 WIB

Mirshal Sosialisasi Hidroponik di SDN 61
PELATIHAN: Murid SDN 61 Jalan Sialang Bungkuk, Kecamatan Tenayan Raya serius mengikuti pelatihan cara menanam sayuran dengan sistem hidroponik menghadirkan narasumber Mirshal, Senin (22/2/2016).

KOTA (RIAUPOS.CO) - Puluhan guru dan murid SD 61 Pekanbaru di Jalan Sialangbungkuk Kecamatan Tenayan Raya antusias mendengarkan penjelasan mengenai hidroponik yang disampaikan Ketua RT 04  Kelurahan Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya, Mirshal saat mengunjungi sekolah tersebut.

Tidak hanya memberikan teori saja, Mirshal juga mengajarkan kepada guru bagaimana membuat wadah atau tempat tanaman hidroponik tersebut. Hal ini terlihat banyaknya pipa pralon di halaman sekolah yang digunakan sebagai tempat tanaman tersebut. Hal ini dilakukan pasca sekolah tersebut melakukan Memorandum of Understanding (MoU) daerah kawasan berbasis Program Kampung Iklim (Proklim) yakni RT 04 RW 04 Tangkerang Labuai Kecamatan Bukit Raya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tampak dari mereka mencatat materi yang dijelaskan serta interaktif para guru untuk bertanya terkait tanaman budidaya dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah tersebut.

“Tanaman ini, kami juga harus memberi perhatian terhadap keperluan nutrisi dan menjaga situasi lingkungan yang bisa mengambat pertumbuhan. Misal, saat panas maupun saat musim hujan, dapat disiasati dengan pengaturan PH, nutrisi dan debit aliran air, agar dapat menghasilkan sayuran yang baik,” jelas pria yang akrab disapa Achenk ini.

Namun, kata Achenk, setelah materi dan praktek yang dilakukan di sekolah tersebut tidak hanya sebatas kerja sama saja. “Akan tetapi penerapan hidroponik ini dilakukan diterapkan betul-betul oleh sekolah,” harapnya.

Sementara itu, Kepala SD 61 Pekanbaru  Zulhasmi SPdI menyebutkan, tanaman hidroponik ini memang sudah diketahui pihak sekolahnya dari beberapa tahun yang lalu. “Penerapan juga sudah kami lakukan di sekolah. Akan tetapi untuk nutrisinya kami belum mengetahuinya,” ujarnya.

Setelah dilakukam MoU dengan RT 04, kata Zulhasmi, tidak hanya teori saja yang didapat tetapi juga praktiknya bagaimana. “Selama ini hanya menanamnya saja, tetapi ilmunya juga dapat,” imbuhnya.

Ia juga mengharapkan dengan adanya praktik ini bisa menjadikan sekolahnya menuju adiwiyata. “Kerja sama kami tetap dilanjutkan,” paparnya.(t)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook