PROSES PEMAKAMAN MANTAN WALI KOTA PEKANBARU RADJA ROESLI

Dua Tembakan Salvo di Taman Makam Pahlawan

Pekanbaru | Jumat, 24 Januari 2014 - 11:07 WIB

 Dua Tembakan Salvo di Taman Makam Pahlawan
Jenazah pejuang Riau yang juga mantan Wali Kota Pekanbaru Radja Roesli dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma, Pekanbaru dengan prosesi militer, Kamis (23/1/2014). Foto: Defizal/riau pos

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Mantan Wali Kota Pekanbaru periode 1968-1970 H Radja Roesli BA menghembuskan nafas terakhirnya, Rabu (23/1) sekitar pukul 17.35 WIB.

Dua tembakan salvo dilepaskan untuk mengantarnya ke pemakaman Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru,  Kamis (24/1) siang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Rumah duka di Jalan Ronggowarsito No 39, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail terus ramai didatangi para pelayat, kemarin.

Satu persatu kerabat dan masyarakat yang mengenal sosok pejuang kemerdekaan di Riau itu menyampaikan bela sungkawa sebelum almarhum dikebumikan.

Dengan latar belakang sebagai seorang pejuang, almarhum yang sempat menulis buku tentang perjuangan Riau ini pun dimakamkan ala militer.

Tepat pukul 11.36 WIB, jenazah mantan anggota DPR RI diserahkan pihak keluarga ke TNI untuk melaksanakan prosesi pemakaman. Jenazah yang dikenal sebagai sosok yang ramah semasa hidupnya ini selanjutnya diantar ke Masjid Akramunnas, komplek kampus Unri, Gobah dan disalatkan ratusan orang usai Salat Zuhur berjamaah.

Selanjutnya, jenazah kakek 22 cucu ini dimakamkan Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma. Dua kali tembakan antarkan jasad saksi pengibaran bendera merah putih pertama di Pekanbaru ini dimakamkan.

Sebelum dilepas ke militer, HR Mahadi SSos yang merupakan adik bungsu almarhum menyampaikan secara terbuka permohonan maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat kerabat yang mengenal maupun tidak sosok abang tertuanya tersebut.

‘’Kami dari keluarga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat. Jika selama hidup dan menjalankan amanah ada silap dan salah. Semoga amal ibadahnya diterima disisinya,’’ ujar HR Mahadi sebelum melepas almarhum.

Cukup ramai yang hadir mengantar almarhum ke tempat peristirahatan terakhir, kemarin. Di antaranya, Wali Kota Pekanbaru H Firdaus ST MT, Bupati Rohul Achmad MSi, pejuang Riau Abbas Jamil, Dandim Pekanbaru, rektor UIN Suska dan juga pimpinan wilayah Muhammadiyah Riau M Nazir.

Juga tampak mantan Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah dan istri, mantan Gubernur Riau HR Mambang Mit, mantan Ketua PKK Riau Septina Primawati, Ketua BKMT Riau Roslaini, mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Syamsurizal, sejumlah pejabat Pemprov Riau, serta anggota LVRI Riau.

Rekan seperjuangan almarhum Abbas Jamil mengaku sosok Raja Roesli adalah panutan. Dia berjuang dan bergabung bersama satuan pangkalan gerilya Pangkalan Ambacang dan menjadi wakil pangkalan di bawah pimpinan Bupati Umar Usman.

Namun begitu, ada beberapa hal yang masih belum tercapai oleh sosok panutan ini dan diharapkan bisa terwujud.

Di antaranya adalah berdirinya Museum Gelora Perjuangan Riau yang menjelaskan bagaimana masyarakat Riau ikut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dia juga menjelaskan, ada keinginan diciptakan sebuah buku perwarisan nilai-nilai perjuangan Riau serta meningkatkan kesejahteraan LVRI.

Sementara itu, Herman Abdullah menyatakan semangat beliau harus bisa menjadi motivasi untuk masyarakat ke depannya.

 ‘’Kita kehilangan sosok yang luar biasa. Di usianya yang hampir 88, beliau masih ingin menulis dan memberikan penjelasan serta motivasi untuk masyarakat ke depannya. Dan yang paling penting, dia menolak duniawi untuk mendedikasikan diri ke masyarakat secara umum,’’ tuturnya. (eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook