Datuk Bandaro Alam Irjen Pol Agung usai prosesi adat mengatakan, penghargaan ini membuatnya dan keluarga merasa tersanjung atas penghargaan yang diberikan.
"Penghargaan ini tidak pernah diduga dan saya merasa bahagia dan senang. Saya yakin penghargaan ini sangat luar biasa, apalagi saya tidak lahir di Riau, jauh dari Riau yakni Wonosobo," katanya
Dikatakan Irjen Agung, tugas polisi adalah tugas untuk memuliakan manusia. Dari pemahaman itulah ia mengetahui apa yang harus dilakukan polisi. Karena dari waktu ke waktu konsep itu tidak bisa ia lepaskan. "Saya juga menekuni apa yang disebut budaya. Karena polisi Indonesia akan berada di suku bangsa yang ada, karena itu dia harus mengerti suka bangsa itu. Kalau bisa memahami itu, keadilan akan bisa diwujudkan," ujarnya.
Dipaparkan Irjen Agung, tugas di kepolisian adalah tugas negara, anggota polisi setiap saat harus siap ditempatkan di mana pun. Meskipun tidak lagi bertugas di Riau, namun tugas barunya nanti juga tidak terlepas dari tugas untuk menjaga Riau. "Karena itu, saya sampaikan mohon maaf apabila selama menjabat ada hal yg tidak berkenan. Ternyata Riau dan masyarakat budayanya lebih besar dari yang saya pikirkan. Terima kasih atas penghargaan ini, saya sampaikan atas nama pribadi dan Polda Riau, ini adalah amanah yang harus saya jaga dan amalkan. Utang Budi ini akan saya ingat sampai mati," sebutnya.
Sementara Gubri mengatakan, masyarakat Riau memiliki kesan mendalam kepada sosok Irjen Agung. Di mana selama bertugas di Riau, Irjen Agung telah banyak menyelesaikan tugas dan amanah dengan baik. "Beliau selama bertugas di Riau, selalu siap sedia. Banyak tugas besar yang telah diselesaikan, seperti penanganan karhutla, pemberantasan narkoba serta illegal logging," ujarnya.
Karena itu, dalam kesempatan tersebut, Gubri atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Riau mengucapkan terima kasih atas jasa yang telah dilakukan Irjen Agung.
"Atas nama pribadi dan Pemprov Riau, kami ucapkan terima kasih kepada Irjen Agung, semoga darma baktinya untuk Riau menjadi amal ibadah di sisi Allah SWT," katanya.
Gelar Seni Masyarakat Adat Berlangsung Meriah
Kegiatan seni masyarakat adat yang diselenggarakan Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) bekerja sama dengan Polda Riau berlangsung meriah, Kamis (23/12). Kegiatan ini bersempena penyerahan Penghargaan Ingatan Budi Datuk Bandaro Alam Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi SH SIK MSi.
Dalam gelar seni adat yang dilaksanakan di halaman Balai Adat Melayu Riau ini ditampilkan kesenian masyarakat adat dari kabupaten/kota se-Provinsi Riau ini dibuka secara resmi oleh Gubernur Riau diwakili Sekdaprov Riau SF Hariyanto yang ditandai dengan pemukulan gong.
SF Hariyanto dalam kesempatan itu turut memberikan ucapan selamat atas penghargaan Ingatan Budi yang diberikan LAMR kepada Irjen Agung. Ia juga berpesan supaya nilai-nilai budaya yang ada di tanah Melayu Riau senantiasa terjaga dan tetap lestari hingga generasi mendatang.
"Mari tetap kita jaga dan kita rawat budaya Melayu ini," pesannya.
Sejumlah kesenian masyarakat adat ditampilkan pada kesempatan tersebut dengan menampilkan tontonan karya budaya pertama yaitu gondang gong dari Kabupaten Kampar yang dilanjutkan dengan tari Inai Pinggan 12 dari Rokan Hilir, Pebalang dari Pelalawan, Bedewo Rokan Hulu, Olang olang Bathin Solapan dari Kabupaten Bengkalis, tari Gendong dari Suku Akit Bengkalis. Selain itu juga ditampilkan Bebalam dari Pelalawan, Bonai dari Rokan Hulu, Tari Pinggan Pecah Dua Belas dari Rokan Hilir, Bathin Solapan dan Suku Asli dari Bengkalis, gambang gendang ketobong dari Pelalawan, penampilan suku Duani dari Indragiri Hilir, penampilan Suku Anak Rawa Siak tari tabek dari Siak, tari kain dari Talang Mamak Indragiri Hulu, penampilan joget sonde Suku Asli dari Kepulauan Meranti.(sol/ali)