From Zero to Hero Satu Dekade RS Syafira

Pekanbaru | Senin, 23 Desember 2019 - 10:21 WIB

From Zero to Hero Satu Dekade RS Syafira
Pemilik RS Syafira dr Khairul Nasir Sp.OG didampingi sang istri Lucky Kartika Sari SE dan anak meniup lilin kue ultah ke-10 disaksikan Direktur RS Syafira dr Rina Elfiani, keluarga dari pemilik RS Syafira serta jajaran manajemen di Grand Ballroom Hotel Pangeran. (RA Syafira Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Rumah Sakit (RS) Syafira merayakan ulang tahun ke-10 di Hotel Pangeran, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Kamis (19/12).

Direktur RS Syafira  dr Rina Elfiani menyampaikan, rumah sakit yang berdiri selama satu dekade ini telah memulai dari nol hingga berkembang pesat dan mendapatkan akreditasi paripurna bintang lima. 


"RS Syafira telah berkembang dari Zero to Hero," kata Rina. 

Rina mengungkapkan, selama beberapa tahun terakhir ini,  RS Syafira meraih berbagai pencapain. Seperti menjadi RS sakit rujukan tertinggi bagi peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek). 

"Kita dapat penghargaan  Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) Award dari BP Jamsostek  yaitu jumlah pelayanan peserta Jamsostek terbanyak," ucap Rina. 

Selain itu untuk program corporate social responsibility (CSR), Rina mengatakan telah melakukan donor darah secara rutin, sebagai wujud nyata RS Syafira dalam membantu masyarakat yang memerlukan darah atau pun yang ingin mendonorkan darah. "Donor darah kita lakukan rutin per tiga bulan," katanya. 

Rina berharap,  RS Syafira dapat menjadi rumah sakit favorit dan dapat memberikan pelayanan prima. Ia juga menuturkan, RS Syafira akan menjadi industrial hospital seiring era 4.0 yang erat kaitannya dengan digitalisasi. 

"Ke depan RS Syafira akan dijadikan industrial hospital. Era 2020, era 4.0 semua terdigitalisasi hingga 100 persen di era ini. Untuk itu kita perlu dukungan dari rekan-rekan dan karyawan agar saling bahu-membahu membawa RS Syafira lebih baik lagi," tuturnya.

Sementara itu,  RS Syafira dr Khairul Nasir bercerita, awal mula berdiri RS Syafira adalah dari hasil kerja keras Khairul dan istrinya. Membuka dua ruko yang digunakan sebagai klinik untuk praktik dengan nama Klinik Syafira, hingga melakukan kredit untuk membeli tanah dan membangunnya sedikit demi sedikit hingga bisa berkembang sampai saat ini dengan nama Rumah Sakit Syafira. 

"Dulu saya ambil dua ruko untuk klinik. Kredit di bank, saya beli tanah di belakangnya dan membangun enam lantai. Dari klinik menjadi RS khusus Ibu dan Anak, berubah lagi menjadi RS khusus Bedah dan Kebidanan, sampai saat ini dinamakan RS Syafira," ucap Khairul.(adv/bon)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook