PEKANBARU

Menjelang Natal, Harga Sembako Merangkak Naik

Pekanbaru | Rabu, 23 Desember 2015 - 13:55 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Beberapa hari menjelang perayaan natal dan tahun baru, harga bahan  kebutuhan pokok rumah tangga di pasar-pasar tradisional di Pekanbaru merangkak naik.

Pantauan Riaupos.co, Rabu (23/12/2015) pagi, di Pasar Pagi Arengka, H-2 menjelang perayaan natal. Terjadi kenaikan harga khususnya pada harga bumbu-bumbu pelengkap memasak ibu-ibu rumah tangga.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti harga-harga, cabai merah Bukittinggi Rp58 ribu per kilogram, cabai merah Medan Rp50 ribu per kilogram, cabai hijau Bukittinggi Rp38 ribu per kilogram, cabai hijau Medan Rp34 ribu per kilogram, dan harga cabai rawit Rp32 ribu per kilogram.

Sementara untuk harga-harga lainnya seperti bawang merah Bukittinggi dihargai Rp 30 ribu per kilogram, bawang merah Jawa Rp20 ribu, bawang putih Rp28 ribu. Sedangkan untuk harga sayur-mayur seperti tomat Rp12 ribu per kilogram, lobak Rp7 ribu per kilogram, kentang Rp8 ribu per kilogram, mentimun Rp7 ribu per kilogram, lobak sawi Rp 7 ribu per ikat, kangkung Rp5 ribu per ikat besar, kacang panjang Rp5 ribu per ikat besar, dan bayam dihargai Rp2500 per ikatnya.

Untuk harga lauk-pauk seperti daging dan ikan mulai dari telor ayam dihargai Rp 40 ribu per papan, ayam potong berat 2 kilogram Rp 21 ribu, ayam berat 1 kilogram Rp 22 ribu, dan harga daging sapi masih tetap bertahan diharga Rp 110 ribu per kilogram.

Sementara untuk harga ikan emas Rp 30 ribu per kilogram, ikan patin Rp 20 ribu per kilogram, ikan lele Rp 21 ribu per kilogram, ikan nila Rp 26 ribu per kilogram. Untuk harga ikan laut mulai dari ikan tongkol dihargai Rp 18 ribu per kilogram, ikan mencilak Rp 22 ribu per kilogram, ikan sarai Rp 24 ribu per kilogram, dan ikan sisik dijual Rp 30 ribu per kilogramnya.

Ali, salah seorang pedagang daging ayam potong mengungkapkan kenaikan harga selalu terjadi menjelang menyambut perayaan hari-hari besar keagamaan, khususnya pada saat ini dalam menyambut natal dan tahun baru.

"Kenaikan harga daging ayam tidak begitu signifikan, karena permintaan yang begitu besar stok yang terbatas, harga terpaksa dinaikan, walau kenaikannya sedikit," ujar Ali.

Cahya Murni salah seorang pemberli menuturkan kenaikan harga mulai terasa beberapa minggu terakhir ini menjelang natal dan tahun baru, terutama kenaikan terjadi pada harga cabai.

"Ya, mau bagaimana lagi, mau tidak mau saya harus membelinya walaupun sedikit, karena sambal menjadi hidangan yang harus ada dalam setiap makanan sehari-hari keluarga saya," tukasnya.

Laporan: Susanto

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook