PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perpustakaan Soeman HS Pekanbaru sebagai perpustakaan terbaik menyadari pelayanan prima harus diberikan kepada masyarakat sebagai pengunjung. Karena sesuai visi misi Riau 2020 dalam mewujudkan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara, maka perpustakaan dinilai sebagai pintu masuk ke arah tersebut. Sehingga benar-benar mengacu pada public oriented atau melayani masyarakat.
Dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas pelayanan yang lebih berbudaya, maka Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Riau, salah satu upayanya mencoba mengajak seluruh pihak terkait di dalam lingkungan perpustakaan termegah di Asia Tenggara tersebut agar bekerja bersama-sama. Berkomitmen dalam memberikan pelayanan prima.
‘’Pelayanan prima dengan menekankan pada public oriented harus ditekankan benar. Karenanya saya mengajak seluruh pihak supaya dapat benar-benar serius dalam melayani,’’ kata Kepala BPAD Riau Yoserizal Zen kepada Riau Pos, Selasa (22/12) di kantornya.
Ditambahkannya, seiring pembenahan, ia juga mengajak seluruh jajarannya agar fokus dan memberi perhatian lebih pada manuskrip dan naskah kuno.
Sehingga dalam mengejar target Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu, di mana adanya hanya di Provinsi Riau, dan bisa ditemukan melalui Perpustakaan Soeman Hs.
‘’Seluruhnya mulai dari security, pihak kantin yang bantu bersih-bersih harus mampu memberikan pelayanan lebih kepada pengunjung,’’ tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menceritakan tentang banyaknya pengaduan tentang berbagai hal masalah pelayanan di perpustakaan.
Karenanya, pembenahan menurutnya harus dimulai dari sekarang sebagai upaya dan langkah persiapan menuju Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) yang sudah di depan mata.
Selama 2015 ini, sejak Januari hingga November Perpustakaan Soeman Hs dikunjungi 180.318 orang. Di mana sudah jauh melebih target kunjungan yang ditetapkan BPAD sejak memasuki 2015 ini.
Melalui Bimtek tersebut, BPAD melalui UPT Pelayanan mengharapkan agar dapat memberi wawasan kepada petugas pustakawan dan pelayanan untuk memberikan pelayanan yang lebih berbudaya.
‘’Peserta pustakawan BPAD, petugas pelayanan, petugas kantin, petugas parkir, seluruhnya kita ajak dalam Rakor selama dua hari ini,’’ kata panitia dalam laporannya.
Kemudian Rakor tersebut juga nantinya akan diisi oleh narasumber seperti dari Widya Iswara dan LAM Riau. Komitmen BPAD Riau tersebut sejalan dengan upaya Pemprov Riau yang terus digaungkan Plt Gubri dalam menjadikan Riau sebagai tanah tumpah darah Melayu, dengan slogan The Homeland of Melayu. Tentunya dalam upaya percepatan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).(egp)
