PEKANBARU (RIAUPOS CO) - Rekaman suara berdurasi delapan menit 18 detik berisi perdebatan antara Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin UIN Suska Dr Husni Thamrin dengan mahasiswa bernama Salmi Abdullah dan seorang mahasiwa lainnya terkait larangan memakai cadar viral. Husni dalam rekaman itu menyinggung etnis Batak dan merendahkan media massa.
Riau Pos mengkonfirmasi ucapan-ucapan ini pada Husni, Sabtu (23/11) siang. Dia mengakui itu memang suaranya yang berdebat dengan mahasiswa saat audiensi. Dia mengklaim sudah terjadi perdamaian. ’’Ya, kami ini sedang berdamai,’’ kata dia.
Husni dalam rekaman suar itu menyampaikan beberapa ujaran yang tak pantas dan cenderung rasis. Dia saat ditanyakan tentang ini berdalih emosi. ’’Saya kan waktu itu audiensi, dia datang. Cuma dia motong-motong pembicaraan. Saya emosi, terlontarlah kata-kata yang tak wajar. Saya dah minta maaf sama dia. Diapun sudah minta maaf sama saya. Ini kan mendidik dia sebagai mahasiswa, tak baiklah. Karena perdebatan, terlontarlah kata-kata itu, diviralkan ke mana-mana. Jadi karena viral ini, sudah menyangkut pula orang luar kan. Padahal kita selesaikan secara internal,’’ dalihnya.
Riau Pos kemudian menegaskan lagi, kenapa dia bisa menyinggung suatu etnis tertentu dalam perdebatan itu. "Karena itu lah tersirat tadi masalah etnis itu, kami dah menyelesaikan antara guru dan mahasiswa. Kita ingin damai, tak ingin konflik, tak ingin perang suku,’’ sebut dia.
Kepadanya, RiauPos.co mempertanyakan ucapannya yang menganggap media seperti kotoran dan tak perlu dihiraukan. ’’Ya dia mau memasukkan saya ke media, jadi saya emosi. Saya kan orang media juga. Saya bilang saya kan dah banyak juga dimuat ke media. Saya wartawan juga,’’ ucapnya.
Husni kemudian meminta agar masalah ini tak diperpanjang lagi. Perdamaian, ucap dia, sudah dilakukan.’’Sudahlah, jangan diperpanjang lagi, nanti ini pada konflik. Kami di sini ada orang Batak juga, laskar juga, LAM juga, kita duduk bersama untuk menyelesaikan masalah ini. Tokoh masyarakat Riau pun ada. Ini di warung kopi depan Babussalam. Sedang berdamai di sini. Supaya jangan ada masalah. Kemarin itu manusialah namanya. Saya kemarin memang emosi, dan dalam keadaan sakit. Karena kemarin baru menyelesaikan masalah juga. Orang demonstrasi bercadar,’’ singkatnya.