PEKANBARU (RIAU POS.CO)- Panti Asuhan Yayasan Tunas Bangsa yang terletak di Jalan Budi Rahayu, Tenayan Raya, kondisinya kian memprihatinkan. Hanya ada satu donatur pemasok sembako ke panti yang menampung 32 anak yatim, anak fakir miskin dan duafa itu.
Menurut Gushendra, pengelola panti kepada Riau Pos.co, dari 32 penghuni panti, 20 orang anak-anak, sisanya 12 orang balita dan bayi. ‘’Kami sangat mengharapkan bantuan dari donatur, infak atau sedekah dari kaum muslimin. Kondisi panti ini cukup memprihatinkan karena hanya ada satu donatur tetap yang memasok sembako setiap bulannya,’’ terang Gushendra.
Pria setengah baya ini kesehariannya dihabiskan untuk menjaga dan mengawasi anak-anak panti. Ada beberapa anak panti yang bersekolah dan dibiayai panti. Gushendra menjelaskan, anak-anak di panti asuhan itu tidak boleh diadopsi, padahal beberapa orang yang berkunjung ke sana pernah membicarakan hal tersebut.
‘’Kami tidak mengizinkan anak-anak untuk diadopsi, meskipun beberapa pasangan suami istri yang belum punya anak, berminat untuk mengadopsi anak-anak di sini,’’ kata Gushendra.
Dari pantauan di panti tersebut, kondisi panti itu amat memprihatinkan, terutama soal kebersihan. Sampah berserakan di sana sini. Anak-anak panti, kata Gushendra, memang makan 3 kali sehari, walau dengan menu seadanya dan jauh dari asupan gizi yang memadai.
‘’Karena tidak adanya dana, makanya kami tidak bisa membayar orang untuk membersihkan lingkungan panti ini. Kami cukup kewalahan karena tenaga yang ada di sini cuma 5 orang,’’ sebutnya.
Laporan: Nofra Saputra
Editor: Yudi Waldi