PEKANBARU (RP) - Genangan air di Jalan Hang Tuah Ujung tak kunjung surut. Paling tidak saat ini genangan air itu mencapai 300 meter panjangnya dan tinggi selutut orang dewasa.
Camat Tenayanraya Abdurahman, Selasa (22/10) mengatakan, untuk perbaikan Jalan Hang Tuah Ujung ini sudah ada dibuatkan proposalnya ke Dinas PU Provinsi Riau. Namun disebutkan tidak ditanggapi.
‘’Proposal sudah kita ajukan sejak lama. Tapi tak ada tanggapan sampai sekarang. Sementara masyarakat terus mengadu ke kita,’’ jelas Abdurahman.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pekanbaru menurunkan satu unit eskavator ke lokasi genangan air untuk membuat drainase, di Jalan Hang Tuah Ujung, Selasa (22/10).
Di lokasi ini juga dilaporkan warga, sering terjadi kecelakaan dan yang paling sering itu adalah pengendara sepeda motor.
Di dalam genangan air itu ada lubang besar yang tertutup air membuat setiap pengendara ingin mengelak air harus berhadapan dengan lubang dan terjatuh. Mendapat banyak keluhan, Kepala Dinas PU Azmi mengambil inisiatif untuk melakukan pengerukan membuat drainase non permanen dan juga membuat gorong-gorong.
Dikatakan, sebenarnya Jalan Hang Tuah adalah pekerjaannya Provinsi Riau, tapi untuk tindakan cepat, Dinas PU Kota langsung mengambil inisiatif, sebelum kondisinya bertambah parah, karena genangannya sudah berhari-hari. Untuk tindakan cepat ini PU Kota Pekanbaru berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan juga Satpol PP.
‘’Tadi saya sudah laporkan ke Pak Wako kondisinya. Pak wali langsung memerintahkan untuk menanggulangi dahulu. Mudah-mudahan dengan tindakan yang non permanen ini bisa membantu,’’ kata Azmi kepada wartawan di lokasi genangan air, Selasa (22/10).
Dijelaskannya, selama ini masyarakat tidak tahu, siapa yang bertanggung jawab dengan kondisi itu. Masyarakat tahunya Pemerintah Kota Pekanbaru saja, padahal itu adalah kewenangan Provinsi Riau. Namun demikian, Azmi berharap dengan dikerjakan hari ini (Selasa), semoga Rabu (hari ini) sudah selesai.
‘’Perbaikan Jalan Hang Tuah Ujung memang menjadi tanggung jawab Dinas PU Provinsi Riau. Namun dengan kondisi tanggap darurat, PU Kota terpaksa membuat kebijakan. Apalagi ini menyangkut kepentingan masyarakat banyak,’’ tegas Azmi lagi.
Ditambahkan Azmi, eskavator sudah disiapkan sejak empat hari lalu, namun karena ada masyarakat tidak rela tanahnya digali, ini yang menjadi persoalan. Namun karena kondisi yang sudah menghkawatirkan ini, tidak ada istilah tidak rela lagi.
‘’Kita membuat parit non permanen. Kita juga turunkan satu regu pasukan kuning tadi untuk membantu. Selanjutnya untuk kegiatan seperti ini ada banyak titik genangan air, dan kita akan berkoordinasi dengan provinsi,’’ ujarnya.(gus)