(RIAUPOS.CO) - Ribuan pelaku industri kecil menengah (IKM) di Kota Pekanbaru belum mendapat binaan pemerintah. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (DPP) Kota Pekanbaru mendata sebanyak 2.000 IKM belum mendaftar. Industri yang tidak terdaftar di luar binaan DPP.
Kepala Bidang (Kabid) Perindustrian DPP Kota Pekanbaru, Ilham Akbar mengatakan, pelaku industri penting mendaftarkan ke DPP. Tujuannya pertama yang paling penting agar mendapatkan izin usaha dan remendasi izin turunan lainnya.
Selanjutnya, industri kecil yang terdaftar akan lebih mudah mendapatkan informasi baik tentang pengembangan usaha maupun saat ada pelatihan dan bantuan, serta kemudahan-kemudahan mengikuti program pemerintah. “Jadi sampai sekarang masih banyak IKM yang di luar binaan DPP. Jumlahnya mencapai 2.000 industri kecil,” ujar Ilham Akbar kepada Riau Pos kemarin.
Ribuan industri kecil tersebut tersebar di setiap kecamatan se-Kota Pekanbaru, jenis industrinya beragam mulai industri pangan dan juga industri kerajinan. DPP sendiri tidak memiliki data rinci berapa banyak industri kecil dibidang kerajinan dan pangan.
Untuk itu dia menyarankan agar para pelaku industri kecil yang tidak terdaftar itu segera datang ke DPP untuk melakuman registrasi pendaftaran. Petugas akan memerikan kemudahan bagi pelaku industri yang ingin mendaftarkan.
Pelaku usaha yang masih merasa bingung juga akan diberikan petunjuk baik tentang cara pengisian registrasi pendaftaran maupun kelengkapan berkas sebagai syarat mendaftar.
“Kita siap memberikan kemudahan bagi pelaku industri kecil. Kita persilahkan datang untuk mendaftar. Sehingga legalitas usahanya bisa lebih jelas,” katanya.
Ia menjelaskan, sampai sekarang ribuan pelaku industri kecil telah berada di bawah binaan DPP. “Total IKM binaan kita sudah mencapai sekitar 2.000 an juga. Beragam ada jenis pangan dan industri kerajinan,” katanya.
Pelaku industri kecil binaan DPP selalu mendapatkan program pemerintah. Seperti baru baru ini ada 15 IKM yang terpilih bekerjasama dengan ritel. Dengan begitu pelaku industri lebih berpotensi mengembangkan usahannya.(gem)
Laporan JOKO SUSILO, Kota