Tak Ada Tanda Kekerasan di Tubuh Irma

Pekanbaru | Senin, 23 September 2013 - 11:20 WIB

KOTA (RP) - Setelah menjalani visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, jenazah alharhumah Irma Susanti (20) mahasiswi AMIK yang ditemukan tewas di dalam kamar kos yang disewanya di Jalan Hang Tuah Gang Keluarga, Kamis (19/9) akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga. Mengenai penyebab kematiannya, polisi dapat menyimpulkan alharhumah tewas karena tersengat listrik.

‘’Setelah menjalani visum, dokter di RSUD tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh alharhumah. Berdasarkan penyelidikan sementara dan dari bukti-bukti yang ada, alharhumah tewas karena tersengat arus listrik,” kata Kapolsek Limapuluh Kompol Suherwanto melalui Kanit Reskrim Iptu Herman Pelani kepada Riau Pos, Ahad (22/9).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kesimpulan tersebut diambil, beber Kanit berdasarkan tanda-tanda yang ada ditubuh alharhumah berupa luka bakar di tangan dan wajah serta pihaknya telah melakukan penyelidikan hingga ke kantor PLN untuk mengetahui dari mana arus listrik yang menyengat almarhum karena saat itu ditemukan beberapa alat elektronik yang berada didekatnya dan dalam keadaan ter-cas.

‘’Dari penyelidikan dengan pihak PLN, menggunakan alat tespen ditemukan laptop alharhumah yang sedang tercas mengalami kebocoran arus sehingga menyengat almarhum hingga tewas,” ujar Iptu Herman Pelani.

Manager PLN Rayon Pekanbaru, Dedi, mengatakan selain karena arus laptop yang bocor diduga saat itu alharhumah mengecas laptop dan menaruhnya langsung di lantai, sementara ia juga langsung berbaring dilantai tanpa alas sehingga arus listrik tersebut menyengatnya.

‘’Jika ada arus listrik yang bocor, kemudian kita menyentuh lantai tanpa alas. Maka tubuh kita akan tersentrum, walaupun tidak terlalu kuat namun lambat laut arus tersebut akan membayakan. Jika kita memakai alas, maka kemungkinan tersengat akan berkurang,” jelas Dedi.(*5/eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook