KOTA (RP) - Pemadaman bergilir listrik yang dilakukan PLN dengan intensitas mencapai tiga kali sehari mendapat protes dari para pelanggan. Bahkan tak jarang, pelanggan meluapkan kekesalan dengan menyampaikan hujatan atas ketidakbecusan PLN.
Apalagi dalam hal ini dinilai masyarakat dirugikan. Pasalnya meski lampu PLN sering mati namun pembayaran tagihan menjadi membengkak. ‘’Harusnya kalau sering mati begini tagihan sedikit dong, tapi tidak tagihan kami menjadi membengkak dua kali lipat, biasanya Rp100 ribu tidak sampai, kini sejak sering mati lampu mencapai Rp300 an ribu,’’ kesal Dino, warga Jalan Balam Sukajadi kepada Riau Pos, Ahad (22/9).
Yang membuat masyakat tambah kesal adalah, kondisi sekarang ini disiang hari cukup panas sampai-sampai membuat gerah disiang hari. Saat beristirahat di dalam dinginnya kipas angin dan AC tiba-tiba PLN mati.
‘’Kondisi seperti ini yang membuat kami menympah PLN. Masa harus setiap hari mati lampu, apakah Pemerintah tidak menempatkan orang yang cerdas di PLN itu,’’ ujar Surya warga Jalan Durian, Sukajadi. Hujatan dan penyampaian kekecewaan warga terhadap PLN juga disampaikan lewat jejaring sosial, seperti BBM, facebook, twitter dan lainnya. Begitu PLN mematikan lampu maka secara bersamaan status warga berubah yang intinya meluapkan kemarahan dengan PLN.(gus)