PEKANBARU (RP) -Diduga karena mengambil penumpang di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, seorang supir taksi Blue Bird bernomor CD 032 plat BM 1332 QU, Jusril Saputra menjadi korban penganiayaan oleh oknum supir taksi Puskopau, Sabtu (22/9) sore sekitar pukul 17.00 WIB di depan portal pintu masuk Bandara.
Informasi yang dirangkum Riau Pos dari berbagai sumber dan saksi mata menyebutkan, permasalahan ini bermula saat salah satu taksi Blue Bird masuk ke Bandara SSK II untuk mengambil penumpang. Taksi itu lalu dihentikan oleh belasan oknum berpakaian seragam supir Puskopau. Supir taksi Blue Bird disuruh keluar dan dipukuli. Bahkan salah seorang sempat berteriak ‘’Bakar...’’ sambil mengeluarkan pemantik api dari sakunya. Beberapa pelaku lainnya menendang dan memukul mobil hingga penyok.
Akibatnya, antrean masuk dan keluar Bandara SSK sempat terhenti sebentar. Salah seorang warga yang kebetulan melihat, Uti (45) menceritakan, ia melihat taksi Blue Bird sudah dihentikan di pintu keluar penumpang. Namun supir Blue Bird tidak berhenti. Beberapa orang yang mengendarai taksi Puskopau lalu mengejar. Taksi Blue Bird tak bisa keluar dari kawasan Bandara karena banyaknya antrean mobil di portal masuk Bandara. Ketika itulah, penumpang yang ada di dalam taksi Blue Bird disuruh keluar, sedangkan supirnya dipukuli beramai-ramai.
‘’Ada polisi yang datang ke lokasi, bernama Zulfikar tapi dia pergi karena kata supir Puskopau yang di TKP tidak ada kejadian,’’ ungkapnya.
Dilanjutkannya, supir itu sempat dilarang keluar dari mobilnya dan harus menunggu manajemen Blue Bird datang. Kemudian supir Blue Bird dibawa sekitar pukul 17.00 hingga hampir pukul 19.00 WIB ke Pool Puskopau.
Humas Blue Bird, Teguh Wijayanto saat dihubungi melalui telepon selulernya mengatakan, berdasar informasi yang diterimanya, supir Blue Bird bukan mencari penumpang ke dalam Bandara SSK. ‘’Taksinya sudah ada penumpang sebelum masuk Bandara SSK, lalu penumpang tersebut meminta supir untuk menjemput temannya ke Bandara. Saya rasa ini bukan masalah sehingga harus terjadi aksi anarkis dan penganiayaan,’’ kata Teguh.
Untuk mendapat tindakan hukum atas kejadian ini, manajemen Blue Bird melaporkan aksi penganiayaan karyawannya ke Mapolsek Bukit Raya dengan harapan persoalan ini dapat diselesaikan secara hukum. ‘’Kami sudah laporkan kejadian ini ke pihak Kepolisian Bukit Raya dengan bukti-bukti yang dianggap perlu. Termasuk bukti visum dari pemukulan yang dilakukan, main hakim sendiri. Selanjutnya kita serahkan sepenuhnya pada pihak kepolisian,’’ sebutnya.
Tak hanya korban yang mendapat perlakuan yang tidak wajar. Teguh juga menyebutkan taksi yang dikendarai Jusril pun dirusak. ‘’Taksi kami dirusak di bagian kaca spion, dibaret-baret dan ditendang-tendang oleh mereka,’’ tambahnya.
Pengawas Lapangan Taksi Puskopau, Teteng mengatakan ia sebenarnya tak tahu pasti apa yang terjadi di lapangan. Namun menurut pengamatannya, kejadian taksi Blue Bird mengambil penumpang di Bandara SSK bukanlah hal yang pertama.
‘’Saya bahkan pernah dua kali melihat taksi Blue Bird mengambil penumpang di Bandara. Tapi bukan ini masalah sebenarnya. Mereka kan bisa lapor ke pengurus Puskopau yang ada di Bandara. Tidak sulit kan? Kalau mereka melapor, tentunya tidak ada masalah seperti ini,’’ kata Teteng.
Dikatakan Teteng, hal ini sebenarnya hanya masalah komunikasi. ‘’Kalau lah periuk nasi supir Puskopau diganggu begitu ya tentu saja akan marah. Mestinya pimpinan mereka bilang ke supir, itu lahan orang, tolong dihargai juga. Kalau lahan kita yang diganggu, kita kan juga marah, harusnya itu yang dikatakan pimpinan pada supirnya,’’ kata Teteng.
Disebutkan Teteng, permasalahan ini sudah didamaikan dan semoga tak ada masalah ke depannya. ‘’Tadi sudah ada upaya mendamaikan dan semoga tidak jadi masalah lebih besar,’’ kata Teteng.
Sekretaris Puskopau, Anton yang dihubungi mengatakan, ada taksi Blue Bird yang masuk Bandara. Saat ada pihak Puskopau yang ingin bicara baik-baik, supir Blue Bird tancap gas dan hampir menabrak pihak Puskopau. ‘’Tadi pihak Puskopau mau membicarakan baik-baik dengan supir Blue Bird yang masuk ke Bandara. Namun dia malah mau nabrak anggota saya. Anggota saya malah terjatuh karena menghindar,’’ kata Anton.
Dikatakannya, jika dibicarakan baik-baik, tentu takkan ada masalah. ‘’Kalau tadi dia berhenti dan bisa bicara baik-baik tentunya tak akan begini. Tapi tadi sepertinya tidak ada iktikad baik, makanya memancing emosi supir-supir yang kebetulan lihat,’’ kata Anton.
Menurutnya, masalahnya sudah diselesaikan dengan baik dan secara kekeluargaan. ‘’Tadi kedua belah pihak sudah dibawa ke AURI dan dibicarakan baik-baik dengan pihak Blue Bird,’’ kata Anton.
Kapolsek Bukitraya, Kompol Marto Harahap saat ditanya Riau Pos, Sabtu (22/9) mengatakan pihaknya sudah memeriksa ke lokasi dan tak mendapati adanya penyanderaan. ‘’Tidak ada itu. Tadi sudah dicek ke lokasi. Yang ada masalah interen mereka,’’ kata Marto.(tim)